Lihat ke Halaman Asli

PPI Tiongkok

Berdaya-Berkarya-Bersama

Future Investors Day 1: Kepoin Saham Yuk!

Diperbarui: 26 November 2020   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok PPI Tiongkok

Penulis: Ayu Fitri Rahmawati | Yangzhou Polytechnic College

Future Investor merupakan program kerja bidang PNBK PPI Tiongkok yang dilatarbelakangi oleh niat untuk mengedukasi dan meningkatkan minat masyarakat mengenai investasi.

Acara ini diadakan di Zoom meeting yang berlangsung selama tiga hari dengan narasumber-narasumber yang berpengalaman tentunya. Di hari pertama sudah menarik perhatian dengan 1000 orang peserta yang hadir. Terdapat 4 sesi dalam acara tersebut. Di sesi 1 dan 2 terdapat Fadly Fatah dan Frisca DC serta Ellen May dengan tema materi "Kepoin Saham Yuk!" Di sesi ke 3 dan 4 terdapat Andrew Lee dan Rudiyanto yang membawakan materi "Peluang Reksa Dana untuk Millennials".

Sesi 1 dibuka dengan Fadly Fatah dan Frisca DC yang menjelaskan bahwa bursa efek itu adalah pasar modal yang mempunyai landasan dan peraturan. Berikut landasan hukum dan peraturan pasar modal Indonesia:

  • UU Pasar Modal No. 8 Tahun 1995
  • Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Bidang Pasar Modal Tahun 2015
  • Peraturan-Peraturan Bursa Efek Indonesia
  • Fatwa DSN MUI No. 80 Tahun 2011 Tentang Mekanisme Perdagangan Saham di BEI

Selanjutnya disambung dengan penjelasan mengenai jenis saham berdasarkan kapitalisasi pasar:

  • First liner (lapis pertama)
    • Market capital > 50 T
    • Fundamental cenderung bagus
  • Second liner (lapis kedua)
    • Market capital 10-50 T
    • Fundamental masih bagus/growth
  • Third liner (lapis tiga)
    • Market capital < 10 T
    • Fundamental cenderung kurang bagus

Mereka juga menjelaskan ada 2 macam cara untuk menganalisis harga saham suatu perusahaan, yakni analisis fundamental (investor jangka panjang) dan analisis teknikal (investor jangka pendek/trading).

Fadly dan Frisca menutup dengan mengatakan: "Berinvestasi saham akan menjadi life stylenya millennial."

Di sesi 2, Ellen May menjelaskan bahwa, "Di tahun 2020 ini banyak saham yang diskon dan sedang recovered." Ia mengatakan bahwa investasi di saham dibandingkan di forex, emas, dan properti lebih menguntungkan karena investasi saham memberikan return yang lebih tinggi dengan syarat memilih saham yang bagus dan timing yang tepat.

Ia juga memberikan informasi tentang hasil dan risiko memilih investasi saham jangka panjang:

  • Hasil: capital gain, dividen
  • Risiko: capital loss, likuidasi 

Beliau juga sempat menyinggung tentang dampak positif Omnibus Law bagi Indonesia khususnya di bidang perekonomian:

  • Pajak dan ekonomi
  • Membantu pelaku UMKM untuk perizinan usaha
  • Regulasi pajak disederhanakan
  • Iklim investasi
  • Penyederhanaan regulasi usaha
  • Iklim usaha lebih kondusif
  • Tenaga kerja
  • Pola kerja, hubungan kerja dan sistem upah diperjelas
  • Meningkatkan kepastian hukum bagi WNA yang berkerja di Indonesia
  • Properti dan konstruksi
  • Penyederhanaan pengurusan izin pembangunan seperti IMB, administrasi HGB
  • Tidak ada lagi tumpang tindih peraturan  

Kemudian pada sesi Q&A ada yang bertanya, "Bagaimana mengetahui saham mempunyai fundamental yang bagus?" Ibu Ellen menjawab, "Lihat bisnis model perusahaan dan manajemen perusahaannya."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline