Lihat ke Halaman Asli

Rating, Like and Dislike

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[caption id="attachment_50771" align="aligncenter" width="300" caption="like and dislike thumbs - psdgraphics.com"][/caption] Beberapa waktu yang lalu, ketika berkunjung ke beberapa blog kawan yang ada di jagat maya, saya menemukan sebuah tulisan tentang "Like and Dislike". Setelah membaca tulisan tersebut, saya berpikiran "Bagaimana reaksi seorang penulis ketika mendapati tulisannya dirating baik oleh pembacanya?" lantas kemudian terbersit lagi, "pasti Senang, Bangga dan atau perasaan semacamnya." Seorang penulis tentu mempunyai pertimbangan sendiri ketika menelurkan buah pikiran, pengalaman pribadinya ke dalam bentuk tulisan. Hal-hal seperti kekayaan pengalaman, tingkat kecerdasan seseorang turut menentukan bagaimana hasil akhir dari tulisan tersebut. Perkara tulisan tersebut nantinya menuai kontroversi, atau mendapatkan sanjungan dari banyak pihak bisa jadi sudah diperkirakan oleh penulis yang kritis dan sadar tentang isi berita yang akan disampaikannya. Setelah beberapa kali berputar-putar di beberapa tempat yang menyediakan tulisan-tulisan jempolan, saya sadar bahwa kini tren sudah berubah. Beberapa ahli di bidangnya menyebutnya tren website 2.0, yang secara sekilas dipahami bahwa pembaca tidak hanya menyimak halaman statis saja seperti berita yang tertulis beberapa tahun silam, tetapi juga dapat menyatakan pendapat atau komentar di bawahnya untuk membuat umpan balik kepada si penulis berita. Seringkali saya membaca komentar asal emosi, atau asal nyampah. Tak jarang pula komentar-komentar yang jauh lebih berbobot daripada berita yang dikomentari. Kalau tak salah atau karena memang kurang gaul di jagat maya, baru di kompasiana saya menemukan ada rating atas sebuah artikel beserta dengan jempol ke atas (Like) dan jempol di bawah (Dislike). Nah, keheranan saya (atau kekurangtahuan lebih tepat kiranya), terkait dengan rating dan jempol-jempol tersebut. Kok saya hanya melihat penilaian positif dan jempol ke atas saja ya? Apakah tidak ada artikel yang mempunyai nilai negatif? Hehe, cuma sekedar tanya saja. Salam :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline