Lihat ke Halaman Asli

Konflik Protestan-Katolik: Irlandia Utara Rusuh,32 Polisi Alami Luka-luka

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13738158291206176548

Gambar:AP Suatu  malam minggu yang tidak  biasanya  bagi warga Irlandia utara ,karenanya  biasanya kota Belfasl begitu  semarak dengan warganya hilir mudik dalam menikmati  malam minggunya namun  kemarin  justeru terjadi  kerusuhan antara  komunitas  Protestant Oranye Order  dan aparat kepolisian yang menyebabkan  32  orang polisi mengalami luka-luka. Perseturuan  antara Katolik dan Protestant di Irlandia Utara itu  bukanlah hal yang baru karena sudah terjadi lebih dari dua abad lamamya ,yang sampai sekarangpun belum bisa dituntaskan oleh Kerajaan Inggris.Negara Irlandia  itu sudah tercabik-cabik oleh kedua kelompok  sehingga  negara itu pun terepecah dua,Irlandia Utara berpusat di ibukota Belfalst dan Isrlandia selatan(Republik Irlandia) berpusat di ibukotanya Dublin. Kedua kelompok itu saling  menyerang satu sama lainnya,sehingga aparat kepolisian Inggris memisahkan mereka dengan  kawasan penyangga yang tidak bisa dilalui oleh kelompok manapun.Ketika mSabtu malam 13  Juli 2013 kelompok Protestant yang disebut juga sebagai"Oranye Order"hendak mengadakan pawai melalui wilayah Katolik di kota Belfast,karena  dikhawatirkan akan menimbulkan konflik sehingga  aparat kepolisian melarangnya. Terkait masalah itulah sehingga terjadi  kerusuhan itu antara kelompok Oranye order dan  pihak kepolisian yang menimbulkan korban luka-luka dipihak kepolisian sebanyak 32  orang  dan dipihak perusuh juga terdapat anggota legislatif dan delapan lainnya  mengalami luka-luka .Memang  kelompok  Oranye order setiap musim panas tiba mereka  mengadakan parade yang melalui  wilayah Katolik sebagai provokasi karena  perbedaan politik dan juga  agama mereka. Sementara protestant yang didukung oleh warga Inggris yang pro Irlandia Utara  turut juga mengikuti parade tersebut sehingga menimbulkan kerusuhan dengan  pihak kepolisian karena melarang mereka melalui kawasan Katolik  yang menghendaki penyatuan Isrlandia.Bahkan sebagiannya bergabung  dengan IRA(Irlandia Reguler Army)  berjuang  secara politik dan militer  melawan  Inggris ,untuk mewujudkan cita-cita mereka. Kerajaan Inggris memang belum berhasil menyelesaikan masalah tersebut sampai sekarang,  karenanaya tidak mustahil  kedepannya Inggris akan terpecah-pecahan menjadi beberapa negara merdeka dan berdaulat terlepada  rejim monarchi  di London. Kerajaan Inggris tidak hanya menghadap masalah Irlandia dan Irlandia utara itu,tetapi juga Skotlandia yang rencananya akan mengadakan referendum tahun 2014 dengan opsi kemerdekaan atau tetap bagaian  dari Inggris.Begitu juga kawasan alaiannya,seperti Wales meskipun mereka  terkesan kurang aktif namun hal itu bukannya mereka diam saja jika Skotlandia lepas  dari Kerajaan Inggris.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline