Hidup dan jalannya kaki tergoyah mentah, saat birokrasi negeri ini menyeruak hebat seakan mata yang buta mencoba tetap menatap. Sedang rakyat sibuk dengan perutnya yang kosong. Para birokrat kenyang memakan keringat rakyat. Anjing ! mungkin teriakan yang tepat untuk mereka. Dari bencana ke bencana hanya menyisakan duka dan diskriminatif daerah saja.
Hati ku selalu berontak akan keadaan yang seperti ini, namun organku stagnan dan kaku tidak bias berbuat apa-apa, fikirku selalu melawan dan mengatakan “TIDAK”, tangan-kaki ku membeku.
Salah kah aku TUHAN ???Atau-kah ENGKAU yang salah, yang menciptakan kondisi seperti ini ?
Kau ku sebut KUASA, namun hanya Kuasa membuat Indonesia Negara “BENCANA”, satu hal yang perlu kau tahu “Tuhan”. Aku tak butuh “Tuhan” di belahan bumi atau Negara lain. Aku hanya menggugat “Tuhan” Indonesia.
Tampakkan wajah –mu kepada rakyat !
Tunjukan kelembutan hatimu pada rakyat !
Gerak-kan organ tubuhmu untuk rakyat !
Tampak-kan semua yang kau punyai untuk rakyat “Tuhan” !
Rakyat semakin tidak menentu akan sampai kapan perutnya kosong !
Jelas ! semua sel – sel ini marah pada-Mu “Tuhan” !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H