Lihat ke Halaman Asli

Ketidakadilan Anggapan terhadap Pengidap HIV & AIDS

Diperbarui: 1 Desember 2016   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: www.worldaidsday.org

HIV dan AIDS adalah sebuah teman yang dititipkan bagi sebagian orang yang spesial. Mungkin HIV sudah lama digambar sebagai monster tak kasat mata yang menyebar melalui hal-hal kotor di mata masyarakat. Monster ini kian hari kian menyeramkan agar semua orang takut akan keberadaannya. HIV menjadi momok bahkan dirasa seperti aib bagi sebagian orang. Bahkan tak sedikit yang dibuang oleh keluarga teman atau saudara karena penyakit ini.

Sekarang mari membuka mata lebih lebar ketika kita melihat HIV adalah sebuah penyakit yang sama halnya dengan penyakit lain. Anggapan tentang asal sebuah penyakit bukanlah suatu solusi untuk menyembuhkan. Penyebabnya mungkin hanya menjadi bagian dari sebuah pemeriksaan oleh orang medis. Lalu kenapa orang dengan HIV dan AIDS  selalu ditampilkan bak sosok terkena sial tujuh turunan dan tanpa harapan. Bukankah semua orang punya cobaan masing-masing yang berbeda. Lalu kenapa labelisasi monster berbahaya masih selalu dihinggapkan pada penyakit ini.

Efeknya anggapan-anggapan ketakutan masyarakat terhadap HIV dan AIDS hanya sebatas kesialan, aib, dan harus dijauhi. Tanpa ada ilmu dan emahaman kalau HIV dan AIDS juga sama seperti penyakit lainnya yang hinggap pada tubuh seseorang dan tentu saja kalau sakit logikanya harus diobati bukan dikucilkan apalagi dicampakkan. Andaikan anggapan tentang berbahayanya HIV dan AIDS juga diberikan kepada penyakit berbahaya lainnya supaya adil, lalu siapa yang mau bergaul dengan pengidap kanker, diabetes (yang katanya penyakit orang kaya), orang berpenyakit jantung.

Alangkah baiknya kesadaran masyarakat tentang HIV diawali dengan pemahaman yang jelas bahwasanya HIV dan AIDS adalah penyakit ‘yang sama’ kedudukkannya dengan beberapa penyakit lainnya. Dan tentu saja semua orang berpenyakit harus diobati, bukan dikucilkan, apalagi dibunuh secara perlahan.

Selamat Hari HIV & AIDS Sedunia

Salam Postivo, Positiva

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline