[caption caption="Aisyah, peserta Nangkring termuda (dokumentasi pribadi)"][/caption]"Namanya siapa, dik?"Tanya saya pada Aisyah, 7 tahun, puteri bungsu pak Dues yang ikut di acara Kompasiana Nangkring Blogger IB Meet Up Palembang, Sabtu pagi tadi 26 Maret 2016.
"Aisyah, om."Katanya sambil tersenyum malu.
Aisyah bukan hanya hadir, tetapi terlihat ikut memperhatikan para nara sumber bicara dan beberapa kali mengacungkan tangan kalau ada pertanyaan, tetapi karena duduk di pinggir, tidak dipilih.
"Iya, jarak dia dengan kakaknya terdekat 8 tahun, jadi dia seperti dewasa sebelum waktunya, sudah mengerti kalau ikut acara harus tertib."Kata papanya Aisyah menjelaskan mengapa si bungsu yang masih SD itu sudah tertarik ikut seminar seperti ini dan tidak berlarian kesana kemari seperti anak usia 7 tahun kebanyakan.
Apalagi saat pak Isjet membawakan materi tentang cara 'bercerita' terhadap sebuah berita yang menjadi ciri khas masing-masing penulis. Si cilik terlihat menyimak sekali. Kalau boleh 'member' Kompasiana 7 tahun, mungkin sudah mulai buka akun tuh.
[caption caption="Narasumber dari OJK (dokumentasi pribadi)"]
[/caption]
Pembicara di acara ini adalah bu Aprilia dari Otoritas Jasa Keuangan, yang sangat bersemangat meminta para 'blogger' di Palembang menulis yang menarik soal perbankan syariah dan informasinya semua perbankan syariah di Indonesia akan dikoordinasi secara nasional dan beberapa negara lain mulai tertarik belajar dari Indonesia.
[caption caption="Dok.pri"]
[/caption]
Narasumber dari Bank Muamalat, pak Supriyanto mengaku baru 'ngeh' soal filosofi bank syariah setelah bergumul 1 tahun.
"Keuntungan dari bank tidak harus bunga. Tetapi dari bagi hasil dan persentase bagi hasilnya sudah kita sepakati dari awal."Begitu jawabannya kepada beberapa bankir sing yang mempertanyakan mekanisme mendapatkan penghasilan BANK syariah. Saya sebenarnya ingin bertanya tentang bagi hasil ini, kalau ternyata usahanya rugi, bagaimana tehnisnya bagi rugi? Dan bagaimana kalau ternyata banyak peminjam nakal dan mengaku rugi melulu padahal dia sebenarnya untung?
Tetapi saya rasa membahas itu bukan pada tempatnya, karena tiap bank syariah ada juga disiapkan manajemen resiko, termasuk resiko kerugian atau penipuan dari peminjam.