Peter Gene Hernandez (nama panggungnya Bruno Mars) lahir 8 Oktober 1985 di Hawai, berhasil membuat "pecah" Singapore National Stadium semalam.
Membawakan sekitar 20-an lagu dari yang penuh improvisasi lebih kaya dari lagu rekamannya sampai cuplikan-cuplikan lagu "slow" yang biasanya dibawakan hanya bagian-bagian yang populernya saja.
Bruno Mars tidak perlu mengandalkan permainan cahaya lampu di gelang fans seperti show-nya Cold Play atau kecantikan dan ketampanan seperti Taylor Swift, dia punya paket komplit antara kemampuan main musik piano dan gitar, suara powerful dan tinggi, kemampuan mengarang lagu, menari bahkan membuat "drama" seperti di bawah ini.
Bruno Mars bahkan sesekali dapat membuat "joke" yang rada nakal padahal tidak semua penonton usianya 18 tahun ke atas.
Tadinya saya kira Bruno Mars sudah kontrak eksklusif juga dengan Singapura supaya jangan konser di negara Asia Tenggara lain, mengikuti kontrak Taylor Swift, makanya saya ikut perang tiket yang di Singapura ini.
Namun, kabarnya, dia akan tampil juga di Indonesia di akhir tahun. Siap-siaplah "war ticket" dan menghindari ketipu sama calo ya mas bro dan mbak bro, kalau aku ya enggak ikutan lagilah.
Istimewanya, terkadang saat dia melakukan "moon walk" kita terkenang mendiang Michael Jackson, saat dia menyanyi dengan suara tinggi kita terkenang dengan Fredy Mercury, dan saat dia bermain gitar atau piano saya terbayang guru les musik anak saya di Palembang. Pokoknya ini tipe entertainer yang komplit dan gak ade matinye meminjam istilah Mandra.
Dan pementasan 2 jam dari 20.30 sampai 22.30 pun tak terasa berakhir dengan tertib, tidak rusuh walaupun dihadiri lebih 50 ribu orang. Ini lagu terakhir dan terhebohnya.
Akan ada penampilan Bruno Mars lagi di esok hari 5 dan lusa 6 April 2024, tetapi itu sudah "fullbook". Justru pentas semalam yang ekstra karena banyaknya permintaan, jadi cara Singapura memerangi calo tiket ya begitu, sebanyak apa pun permintaan fans ditambahin jadwal konsernya sehingga calonya gak laku.