Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

Pasien Ini Tidak Tahan dengan Bulu Kucing, Tetapi Tahan Bulu Kumis?

Diperbarui: 29 November 2023   19:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersama dokter magang di rumah sakit (dokumentasi pribadi)

"Musim hujan ini malah sering sesaknya, Dok. Musim kemarau kemarin malah tidak terlalu sering saya pakai itu obat hisap inhaler walaupun banyak kabut asap." Keluh pasien wanita usia 40-an tahun yang rutin 2 tahunan ini berobat tiap bulan karena asma.

"Memang ibu ini tipenya yang alergi udara dingin, bukan asap atau debu. Suaminya merokok kah?" Tanya Saya.

"Sudah berhenti merokok, Dok. Memang asap rokok saya tidak tahan, beda dengan asap kebakaran hutan, baunya beda sekali."

"Ibu pelihara kucing?" Tanya Saya.

"Iya, Dok." Katanya

Dan percakapan yang menggelitik soal bulu kucing dan bulu kumis suaminya pun terjadi disini.

Mengapa si ibu ini alergi bulu-bulu binatang? Karena sel darah putihnya bereaksi berlebihan pada protein hewan dan mungkin tidak terlalu dengan protein bulu kumis manusia.

Pada pasien lain malah ada yang mencium bau ikan asin yang digoreng dalam jarak dekat susah membuat sesak bahkan mata dan bibirnya ikutan bengkak.

Jadi untuk tiap pasien asma memiliki antigen atau zat-zat yang merangsang antibodi yang berbeda-beda, tetapi secara umum adalah:

- Asap baik polutan, asap rokok

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline