Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

Jangan Sembarangan Gunakan Oksigen untuk Keperluan Medis

Diperbarui: 13 April 2021   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tabung oksigen rumah sakit (dok.pri)

"Kapan bapak saya bisa pulang, dok?" Tanya anak seorang kakek 70-an tahun yang sudah 5 harian dirawat di rumah sakit akibat penyempitan saluran napas kronis yang diperparah dengan kabut asap di kabupaten dekat kota Palembang yang index polusinya sudah melewati batas ambang aman.

"Sebenarnya sudah perbaikan,pak. Tetapi kalau dilepaskan oksigen dari hidungnya yang 3 liter semenit, kakek ini sesaknya memberat lagi dan saturasi oksigen di jari jempolnya turun dibawah 90%. Intinya kalau di rumah ada oksigen, bolehlah pulang."Kata saya.

"Kami punya dua tabung oksigen di rumah, dok. Jadi, bapakku boleh pulang, ya?" Katanya penuh harap.

Sebenarnya si pasien memakai BPJS Kesehatan, jadi mau seminggu atau dua minggupun di rumah sakit, tetap saja tidak menambah uang ke rumah sakit karena sudah ketentuannya kalau sesuai kelas perawatan, pasien BPJS ditanggung penuh oleh BPJS sesuai kesepakatan dengan manajemen rumah sakit.

Tetapi anak si kakek kelihatannya sudah sangat tidak betah menjaga rawat inap mungkin karena banyak acara sosialitanya di minggu itu telah menanti.

Si kakek diobati dengan steroid, bronkodilator, antihistamin dan antibiotik yang hipoalergik lalu dipersiapkan untuk pulang karena toh si anak bilang di rumah mereka ada dua tabung oksigen.

"Ngomong-ngomong, bagaimana caranya dapat selang kecil seperti di rumah sakit ini? Selang oksigen di rumah kami beda bentuknya malah ada yang besar."Tanya si anak yang membuat saya heran.

"Lho, kalau oksigen untuk pasien memang sudah ada disiapkan oleh penjual alat kesehatannya. Oksigen bapak di rumah yang untuk medis,kan?"Saya pertegas lagi.

"Bukan, dok. Oksigen untuk las pagar besi, las pintu dan membuat terali. Jadi selangnya berbeda dengan yang disini. Apa boleh dipakai, dok?" Tanyanya kebingungan.

"Wah, beda, pak. Harus beli oksigen yang khusus medis, kalau yang untuk las itu kemurnian oksigen dan komponen pengatur tekanannya mungkin berbeda sekali, kalau salah memberi tekanan, mungkin saja malah paru-parunya bertambah rusak."Kata saya.

Mungkin saja tekanan oksigen dari gas oksigen industri terlalu besar membuat karbon dioksida di alveoli malah terperangkap di ujung-ujung saluran napas yang membuat darah bertambah asam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline