Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

Sudah Waktunya Melepaskan Diri dari "Haters Zone"

Diperbarui: 20 Juli 2019   20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Visualisasi haters (dok. pri.)

"Belum terima keadaan?  Masih benci Beliau? " Tanya saya melalui "direct message" di "Twitter" kepada salah seorang kompasianer yang termasuk cerdas dan menggigit dalam berargumentasi namun memilih memihak salah satu kelompok "haters" tokoh penting tertentu. 

Kelompok pembenci ini sangat intens berkomunikasi di media sosial baik tertutup maupun terbuka,  malah terkadang sudah bertemu tatap muka dan sangat akrab sehingga sudah menjadi kelompok pembenci yang terzonasi tempat dan waktu,  kita sebut saja "haters zone".

"Sebenarnya saya sudah capek membenci Beliau itu,  toh tidak ada pengaruh lagi juga,  dia tetap saja melenggang kangkung.  Tetapi teman di grup masih gigih ingin mencari celah membuatnya tergelincir,  masih berencana membuat aksi-aksi dan pencari-pencari fakta.  Mereka itu banyak orang penting,  entah 5, 10 atau 15 tahun lagi mungkin mereka mencapai cita-citanya,  saya ikut menang, kan? " Jawabnya,  si "hater" yang sudah sangat dalam berinteraksi di "haters zone" menganggap jejaringnya ini sebuah investasi yang suatu saat berguna karena banyak orang-orang disana sebenarnya  tokoh penting yang berseberangan pandangan dengan tokoh yang dibenci. 

Si "A" yang dimusuhi itu kegiatannya yang baik akan dicap pencitraan,  aktifitasnya yang jelek akan digoreng sedemikian masif sehingga  kalau bisa sampai menjatuhkan popularitas dan kalau dia tidak beraktifitas dibilang malas makan gaji buta,  kalau terlalu rajin bekerjapun dianggap terlalu pamer hasil pembangunan.  Intinya salah melulu,  tidak boleh ada kata positif sedikitpun. 

Bagaimana melepaskan diri dari "haters zone" ini? Ada beberapa usul:

1. Jangan terlalu bangga punya "mutual friends" tokoh besar di grup "haters" anda.  Anda tidak akan diingat kalau mereka sukses dan hanya berguna kalau mereka sedang perlu dukungan meraih impiannya. 

2. Segera keluar dari "haters group" anda dan cari kelompok netral atau malah tidak usah ikut grup media sosial apapun dahulu sementara waktu dan ikut vokal grup sajalah. 

3. Bila sangat sulit melepaskan diri dari kungkungan dan ikatan batin dengan teman di "haters zone", carilah bantuan alim ulama yang menyejukkan dan netral atau psikolog yang profesional untuk  melepaskan ketergantungan anda pada "haters zone".

Karena hidup ini indah dan akan lebih berharga kalau diisi dengan senyum dan damai dibandingkan dengan kebencian dan kerusuhan yang tidak tahu ujungnya dimana dan kemana. 

Sumber:dokumentasi KOMPAL




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline