Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

"Disedotnya Mau Pelan-pelan atau Cepat, Dok?"

Diperbarui: 11 Desember 2018   11:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disedot darahnya (dok.pri)

"Terserah, deh. Yang penting menusuknya enggak sakit." Kataku ngeri-ngeri tidak sedap, karena pagi ini "jatah" saya pemeriksaan kesehatan tahunan sesuai program kerja tim K3, Keselamatan Kerja, Rumah Sakit Myria, Palembang.

Yang diambil sampel darah sekitar 5 cc dan urin kira-kira 10 cc. Ini untuk mengecek darah rutin seperti hemoglobin, leukosit dan trombosit. Selain itu juga untuk memeriksa gula darah, kolesterol, asam urat dan fungsi hati-ginjal.

Kegunaannya untuk penyaringan, kalau ada sakit metabolik seperti diabetes, dislipidemia dan gangguan fungsi hati atau ginjal atau kelainan kanker darah, maka cepat diketahui dan diterapi, tidak menunggu komplikasi berbahaya terjadi.

Kegunaan lain juga untuk mengikuti perkembangan penyakit karyawan yang sudah ada penyakit kronis, misalnya yang sudah diabetes, sudah lemah jantung atau gangguan ginjal. Pemeriksaan kesehatan tahunan menentukan apakah mereka tetap bekerja biasa atau dipindahkan kerja ke tempat yang aktifitas fisiknya lebih ringan. Terkadang memang kesehatan yang menurun dapat saja karirnya sulit naik jabatan dan bekerja sebagai tenaga pelaksana dan bukan di manajerial.

Untuk tempat khusus, seperti poliklinik TBC dan HIV, ada penambahan pemeriksaan dahak dan ronsen dada, selain darah dan urin. Untuk bagian dapur, perlu pemeriksaan hapusan di anus untuk mendeteksi aoakah ada kuman tifusnya.

Walau memakan banyak biaya dan terkesan sedikit merepotkan, tetapi pemeriksaan kesehatan rutin ini sebenarnya mencegah terjadinya penyakit berbahaya yang selain mengancam nyawa, harga pengobatannya mahal sekali.

Maka, pemeriksaan seperti ini sebenarnya hak karyawan dan harus dilakukan, sesuai tuntutan Departemen Tenaga Kerja, juga sebagai syarat akteditasi rumah sakit yang sudah paripurna.

Dari FB Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline