Kemarin hari Minggu, 21 Oktober 2018 di jalan Sirnaraga yang dahulunya dikenal sebagai jalan Abihasan ramai dikunjungi oleh pencinta burung berkicau dalam acara ulang tahun kedua "Kicau Mania, Brothers BC, Abihasan Bird Community Palembang".
Komunitas ini berkumpul setiap minggu untuk silahturahmi, tukar informasi tentang dunia perburungan dan dunia perkicauan, makanannya, cara merawat dan perkembangbiakannya. Konon cara berkicau burung-burung inipun ada latihannya.
Untuk pertemuan kemarin juga diadakan lomba kicauan burung yang memperebutkan hadiah total jutaan rupiah, dimana peserta lomba dipungut biaya administrasi 30 ribu rupiah. Konon jumlah hadiah disesuaikan dengan banyaknya jumlah peserta, tetapi bagi para pencinta burung berkicau bukanlah hadiah yang menjadi tujuan ikut lomba, tetapi ada kebanggaan tersendiri kalau burung yang disayanginya berhasil juara dan semakin sering juara maka harga si burung tambah mahal.
Saya sempat mengamati bagaimana juri kicauan ini beberapa orang mendengarkan kicauan masing-masing burung di dalam sangkar yang berjarak 3-4 meter, lama kicau, warna kicau dan pola-pola nadanya memiliki nilai tersendiri yang jujur saja saya tidak mengerti. Tetapi kalau jenis burungnya seragam, biasanya jenis kicaunya sama, hanya beda kualitas.
Beberapa jenis burung berkicau yang sering dilombakan di Indonesia adalah jenis Tacer, Murai batu dan Love bird, beberapa jenis yang lain dapat dilihat disini .
Tidak semua pemilik burung berkicau berani adu nyali ikut kejuaraan di lapangan Abihasan yang letaknya di depan Mesjid Abihasan wilayah Kenten, Palembang ini. Tetangga saya yang memelihara burung 2 buah cukup tahu diri untuk tidak ikut melombakan burungnya, karena merasa kicauannya masih bermutu rendah dan perlu latihan lagi. Sudah mirip penyanyi seriosa pula ini.
Melihat mobil para peserta yang lumayan bagus-bagus, wajarlah hobi memelihara burung ini berkembang, rajin ikut kejuaraan dan menjualnya sesudah mahal merupakan mata pencaharian yang menjanjikan, walaupun ada juga yang sangat sayang burungnya sehingga tidak untuk dijual. Konon Kacer yang bagus pernah ditawar seharga 90 juta.
Demikianlah sekilas tentang dinamika komunitas pencinta burung berkicau. Mudah-mudahan semakin banyak anggotanya, semakin sering membuat lomba, supaya harga si burung semakin banyak yang mahal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H