Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

"Bapak Tidak Takut Mati di Atas Perut?"

Diperbarui: 20 September 2018   05:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melengkung (dok.pri)

"Yang penting makannya dijaga,pak. Nasi sekali makan hanya satu gelas, santan dikurangi, gorengan juga dikurangi. Rokok dan kopinya dihentikan, juga minum memakai gula pasir, termasuk munuman bersoda tidak usah lagilah." Nasehat saya kepada bapak-bapak usia 60-an tahun yang gula darahnya 400-an mg/dL. Selain itu tekanan darahnya diatas normal dan rekaman jantungnya ada sumbatan di jantung depan serta septum jantung. Dari dokter spesialis jantung si bapak sudah diberikan obat pengencer darah, antihipertensi dan lain sebagainya.

"Terima kasih nasehatnya,dok. Saya akan perhatikan diet suami saya. Dia memang suka "ngemil" dan makan tidak berpantang." Kata istri si pasien yang berumur 60-an tahun pula, tubuh si istri sudah agak membungkuk dan berobat juga serempak di Poliklinik Penyakit Dalam untuk kasus asma kronis.

Sewaktu keduanya telah permisi keluar kamar praktek, si istri berjalan duluan, sementara si suami yang belakangan jalan  keluar, tiba-tiba berbalik masuk ke kamar praktek lagi dan dengan memelas minta diresepkan obat kuat.

"Beberapa bulan ini sering susah "bangun", dok. Beberapa minggu ini malah tidak ada reaksi sama sekali. Minta obat kuat, dok..."Keluhan si bapak.

"Maaf, pak. Memangnya masih sering aktifitas begituan? Saya perhatikan istri bapak tadi sudah nyeri pinggang dan sakit-sakitan juga. Jangan dipaksa lagilah.." Pertanyaan penasaran itupun meluncur.

"Ya, tidak harus dengan istri saya yang itu,dok..Hehehehe..Tetapi masih perlulah..." Katanya ketawa ringan sedikit lucu tetapi juga setengah sebal mendengarnya.

"Saya kasih vitamin penguat syaraf dahulu, ya, pak. Obat kuat untuk yang berpenyakit jantung, darah tinggi, kencing manis komplikasinya dapat berbahaya. Bapak bisa mati diatas perut,lho..."Kata saya menakut-nakuti sekaligus mengedukasi.

"Ah, dokter lain ada yang mau kasih, kok. Dokter kok nakut-nakuti begitu, sih?" katanya agak tidak terima.

Memang kejadian pasien yang makan obat jantung, darah tinggi dan kencing manis yang meninggal saat berhubungan badan dengan PSK (pekerja seks komersial)  yang sebelumnya diduga makan obat kuat, beberapa kasus diberitakan di koran atau media sosial. Namun otopsi biasanya jarang dilakukan karena keluarga korban biasanya menolak karena malu.

Mekanisme terjadinya kematian biasanya akibat pembuluh darah jantung atau organ lain yang sudah melebar akibat obat jantung atau obat hipertensi lainnya, tambah melebar diberi obat kuat yang membuat tekanan darah sangat turun padahal pasien sedang aktifitas seksual yang membutuhkan oksigenisasi jaringan maksimal.

Alhasil terjadi semacam syok disaat si orang tua sedang aktifitas seksual dengan semangatnya yang suatu saat tertentu membuat jantung dapat berhenti mendadak ("sudden death").

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline