"Ya ampun....Asian Games sudah sukses begitu masih dinyinyirin juga...."Keluh teman SMA saya seangkatan di grup "WA" tersendiri untuk pendukungnya Jokowi.
Sampai segitunya? Saya pikir kalau mau ditanya satu persatu orang yang aktif di media sosial, semua kelompok alumni sekolah, kelompok pekerjaan atau profesi maupun kelompok kedaerahan tertentu mungkin sudah ada juga grup "wasap" (WA) pecahannya yang lovers dan haters Jokowi disamping grup WA kelompok yang gabungan.
Kalau anda termasuk "kanan kiri oke" yang ikut kedua grup, maka akan terasa kesuksesan Jokowi dipuja-puji oleh "loversnya" dan dikritik bahkan mungkin saja "dibully" oleh "hatersnya" di grup "WA" yang tertutup.
Perlukah sampai sebegitu kesalnya pagelaran Asian Games (AG) yang baru lalu sukses diributin hanya karena kebetulan presiden saat ini Jokowi?
"Haters" Jokowi yang taat pajak, dia juga ikut membiayai seluruh persiapan sampai pelaksanaan acara berikut bonus atlet AG 18. Maka kesuksesan semua acara tetap harus dia banggakan.
Yang golput pun, apatis pada politik tetapi membayar pajak tepat waktu, maka dapat dipastikan dia ikut berjasa dalam perlehatan ini.
Daripada "lovers Jokowi" tetapi mengemplang pajak, apalagi "haters Jokowi" yang menolak bayar pajak, boleh jadi akan mendapat sanksi.
Maka, pembayar pajak yang taat, apapun posisi politik anda, sebaiknya tetap bangga dengan AG yang sukses ataupun pembangunan yang berhasil, meskipun presidennya Jokowi, karena toh pajak anda juga yang membayar gaji presiden, mentri, DPR, penegak hukum dan bonus para atlit. Jadi kesuksesan pembangunan milik semua pembayar pajak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H