Tanggal 21-22 Juli lalu belasan teman SMA saya yang berdomisili di Jakarta dan Bandung mau ramai-ramai ke Palembang dengan tema wisata kuliner. Menurut mereka tema reuni terlalu resmi dan merepotkan karena harus ijin sekolah, buat acara resmi dan sebagainya, padahal mereka maunya jalan-jalan saja dan makan-makan khas Palembang.
Salah satu "target" mereka adalah durian yang bulan Juli ini cukup membanjiri kota Palembang. Di pusat jualan durian kota Palembang, Pasar Kuto, satu durian seukuran kelapa dapat diambil dengan harga 25 ribu rupiah dan kalau mentah atau busuk dapat diganti dengan yang lain.
Berhubung kami seangkatan umurnya antara 45-47 tahun dan sudah banyak yang mengidap penyakit-penyakit kronis seperti diabetes melitus, hipertensi, gastritis, malah ada yang pernah kena "stroke" ringan, semua berpesan kepada saya selaku tuan rumah harus siap-siap obat-obatannya. Nah.lho.
Durian (Durio zibethinus) adalah buah yang mengandung zat mirip alkohol tetapi bukanlah methanol, kalau sudah matang menghasilkan gas yang berbau menyengat dan menimbulkan efek panas di lambung serta kemungkinan sistem saraf otonom simpastis dapat juga terpicu oleh efeknya ke saraf sensorik lambung tersebut.
"Tolong semua makan agar-agar dan puding dahulu, kalau ada obat maag, makan dahulu, lalu yang ada darah tinggi serta kencing manis jangan putus obat, makan obatnya dari pagi." Saran saya dan hampir semuanya menurut.
Alhasil, setelah 20-an orang "belah duren" 20 buah, semua pun menyerah dan masih dapat pulang ke rumah masing-masing atau hotel bagi yang menginap di hotel tanpa ada yang "mabuk" di tempat.
Pagi harinya tanggal 22 Juli saat saya absen sebelum lanjut jalan-jalan ke "Jaka Baring Sport Center" lokasi tempat Asian Games di Palembang, ternyata tidak ada yang sampai pingsan atau nyeri kepala hebat, hanya 2 orang yang buang air besarnya lebih 3 kali dan setelah saya kasih obat penetral asam lambung jenis lanso*raz*le serta anti spasme usus (kejang usus) mereka kembungnya kurang. Keduanya memang malam itu makan duriannya sampai 2 buah (bukan 2 biji).
Bagaimana yang menderita diabetes dan darah tinggi? Ternyata aman, karena ada yang hanya mencicip 1 biji saja dan yang lain cukup 2-3 biji tidak berani lebih. Terus terang saya sudah siap obat untuk sumbatan jantung segala dan insulin serta alat cek gula darah, tetapi untunglah tidak terjadi sesuatu yang dikhawatirkan.
Pesta durian saat reuni kecil, pesta kuliner atau sejenisnya untuk orang berumur 40 tahun atau lebih memang sebaiknya punya persiapan obat-obatan yang diperlukan, bila perlu ada 1 dokter yang siap melakukan pertolongan pertama kalau terjadi kedaruratan. Mengapa?
1. Namanya pesta makan, siapa yang dapat menahan kalau sudah bersama kawan?
2. Itu reuni sekolah, semua merasa masih SMA, padahal usia sudah mendekati kepala lima.