Berapa lamakah masa pemulihan yang ideal untuk seorang pemain bola? Sehari? Dua hari? Seminggu? Sebulan? Jawaban yang pasti hanya satu yaitu sangat tergantung individu masing masing.
Apakah si pemain ada cedera di pertandingan terakhir? Pertandingan terakhir berlangsung berapa lama, dua babak atau sampai tendangan pinalti? Saat pertandingan apakah hujan atau cerah dan apakah suhu sangat panas?
Masa pemulihan ideal mungkin dapat terlihat di kompetisi-kompetisi Eropa yang sudah tertata rapih dan memiliki dasar penelitian kedokteran olah raga yang canggih. Pertandingan sepak bola kompetisi reguler dilakukan rentang seminggu sekali oleh tim yang sama.
Disini diharapkan luka memar, sobekan otot ringan, tumpukan laktat di sela-sela saraf-saraf motorik serta mungkin saja dislokasi atau keseleo tulang rawan yang ringan dapat kembali bergeser ke posisi semula dalam istirahat alat gerak dalam 3-4 hari dan latihan fisik ringan 2-3 hari.
Metode-metode mempercepat regenerasi sel dan penghambat proses apoptosis dengan terapi oksigen tekanan tinggi (hiperbarik), fisioterapi dengan listrik arus lemah atau sinar infra merah yang membuat proses pembentukan sel baru dipercepat dan terakhir "cryoterapi" yaitu si pemain berendam di air dingin bersuhu mendekati titik nol derajad Celcius sudah dicoba dan menunjukkan manfaat walau masih individual sifatnya.
fisioterapi infra merah (dokumentasi pribadi)
Maka jangan heran kalau pemenang semifinal hari ini kemungkinan besar menjadi juara Piala Dunia 2018 karena lebih diuntungkan 1 hari masa pemulihan.Mungkin bagi peserta semifinal besok, yaitu Inggris dan Kroasia harus memikirkan rotasi pemain di final nanti yaitu penyerang-penyerang yang mematikan dan paling tajam jangan semua dihadirkan sejak awal, sisakan satu di babak kedua supaya tetap segar untuk mengejar ketinggalan.
Demikianlah sekilas tentang pemenang piala dunia ditinjau dari sisi pemulihan fisik. Setuju?
dari FB Kompal
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI