Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

"Bukan Hanya Pasien, Dokterpun Ketergantungan Insulin.... "

Diperbarui: 31 Maret 2018   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dr. Alwi Shahab Konsultan Diabetes (dok. pri.)

"Itu hal yang harus ditekankan pada pasien diabetes melitus lama yang gula darahnya selalu diatas 200 walau dengan obat anti diabetes oral lebih 2 jenis dengan dosis maksimal. Tetapi dokternya ada insulin alami dari pankreas yang cukup, sementara si pasien harus dapat insulin dari luar tubuhnya." Demikian penjelasan dokter Alwi Shahab, Sp. PD-KEMD, konsultan diabetes melitus, supaya pasien merasa kata tergantung insulin itu milik semua insan.

Acara ini selain menyegarkan ilmu tentang diabetes dan pemakaian insulin, juga melatih dokter spesialis penyakit dalam untuk mampu menjadi pembicara dan memotivasi pasien untuk jangan takut memakai insulin. 

Dr. Yulianto Konsultan Diabetes (dok. pri. )

Pembicara selanjutnya dr. Yulianto Sp. PD. KEMD membahas kiat-kiat memakai insulin kerja pendek atau panjang dimana tidak perlu memasang target terlalu rendah untuk gula darah puasanya yaitu antara 100-140 saja untuk pasien dengan komorbid usia tua dan gangguan ginjal. 

Untuk pasien yang takut berat badannya naik, ada insulin kerja panjang tertentu jenis "D" yang kenaikan berat badan pasien relatif sedikit bahkan ada yang menurun. 

Latihan presentasi (dok. pri.)

Menyusun alur(dok.pri)

Insulin jenis "D" ini tehnologinya dapat berikatan dengan protein otot dan epitel pembuluh darah cukup baik,  sehingga dapat memperbaiki fungsi organ target dan mengurangi progresivitas kerusakan akibat produk gula darah yang tinggi. 

Dan yang menggembirakan jenis insulin ini dapat diberikan dengan aman pada ibu hamil dan anak -anak berdasarkan beberapa penelitian pendukung. 

Diharapkan pelatihan penyuluhan pemakaian insulin hari ini yang diadakan di Hotel Aston jalan Basuki Rahmat, Palembang yang diikuti ahli penyakit dalam di Sumatera Selatan, Aceh bahkan Kalimantan dapat mengatasi komplikasi diabetes di Indonesia,  terutama yang sudah lanjut dan tidak mempan lagi obat makan. 

Semua peserta (dok. pri. )

Dari FB Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline