"Dapat darimana rambenya? Setahu saya sekarang sedang musim duku." Tanya Saya pada nenek-nenek usia 60 tahunan yang datang dengan keluhan khas salah makan buah, seperti diiris pisau dan tersiram perasan jeruk purut.
"Anak saya bawa oleh-oleh dari pasar. Saya jadi ingin mencicipnya, padahal belum makan siang." Keluhnya.
"Rambenya ibu cuci dahulu atau langsung dimakan? "Tanya Saya.
"Dicuci dahululah, Dok. Dari pasar kotor kulitnya, dicuci sampai lumpur atau bekas pasirnya hilang. " Jawabnya lagi.
"Sesudah dibuka kulitnya, dicuci lagi atau langsung dimakan? "Lanjut Saya.
"Langsung dimakan, Dok. Repot mencucinya lagi. Bukankah daging buahnya bersih tertutup kulit?"
"Nah , lain kali kalau makan rambe, duku, rambutan atau apapun yang mirip, siapkan baskom berisi air bersih untuk mencuci daging buah yang sudah dikupas untuk menghilangkan getahnya. Getah ini mungkin penyebab reaksi seperti teriris pisau di perut ibu. " Jawab Saya.
Rambe atau rambai nama latinnya "Baccaurea motleyana", banyak tumbuh di Asia Tenggara. Kulitnya kekuningan dan halus seperti beludru dan besar buahnya 2 sampai 5 sentimeter diameternya.
Isi daging buahnya antara 3 sampai 7 dan tiap daging buah ada bijinya. Rasanya manis agak asam dan segar.
Getah daging buahnya warnanya jernih dan mungkin inilah yang membuat rasa agak asam. Kalau tidak dicuci dahulu, mungkin membuat reaksi dinding mukosa pillorus lambung memproduksi asam lambung berlebihan yang ujungnya membuat radang di dinding lambung yang sensitif terhadap getah buah ini.
Seperti diiris (dok. pri. )
Sebaiknya makan agar agar dahulu atau nasi sebelum makan buah bergetah sejenis ini dan cuci dahulu sebelumnya.