Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

Ketiga Anakku Kulitnya Bersisik, Dok

Diperbarui: 15 November 2017   17:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kulit bersisik alergi (dokumentasi pribadi)

"Nah, memangnya air mandi di rumah memakai air ledeng, bu?"Tanya saya penasaran.

"Air ledeng, Dok. Tetapi memang anak-anak saya ini seperti saya waktu kecil, kulitnya sensitif, mudah sekali gatal dan pecah-pecah."Katanya.

Masing-masing satu tangan anaknya yang pebuh sisik saya jejer di meja praktek lalu saya potret, diijinkan ibunya. Masing-masing anak berusia 9, 7 dan 4 tahun, terdiri dari 2 lelaki dan 1 perempuan.

"Memangnya ada hubungan antara 'bengek' saya dan gatal di kulit anak-anak ini, dok?" Tanyanya penasaran.

"Oh, iya. Asma bronkiale, dermatitis alergi, rhinitis alergika dan urtikaria (galigato) adalah satu rangkaian penyakit-penyakit alergi akibat peningkatan kekebalan cair (imunitas humoral) di tubuh yang dikendalikan oleh imunoglobulin E."Kata saya mencoba untuk bahas ilmu lebih dalam ke si ibu yang sepertinya cerdas.

"Tidak mengerti, dok. Ya, pokoknya saya resepkan saja obat yang semprotan itu, dok. Lalu anak-anak saya disuruh dokter kulit pakai sabun bayi atau malah tidak usah pakai sabun mandinya, untuk mencegah rangsangan zat gatal." Katanya lagi yang sepertinya tidak mau berepot-repot memikirkan teori ilmiah ternyadinya alergi dan lain sebagainya.

Si ibu mendapat obat anti sesak berbentuk inhaler dari BPJS sebulan sekali, yang dipakai malam hari satu dan saat sesak satu. Lalu dia meminta saran bagaimana mengurangi putih-putih di mulutnya.

"Sesudah semprot obat inhalernya, ibu kumur-kumur dengan air putih lalu telan minumannya. Kalau perlu pakai antiseptik kumur, karena yang di mulut ibu itu sepertinya jamur."Jawab saya.

Sebenarnya, kalau mau ditelusuri, ketiga anak ini dapat ditambah pemeriksaan kotorannya, apakah ada telur cacing atau tidak. Pernah pasien-pasien berdasarkan alergi begini dijumpai adanya cacing di perutnya yang memicu zat-zat kekebalan tubuh bereaksi dan memicu adanya gatal-gatal di kulit.

Maka dari itu, semua penderita asma, atau alergi lainnya sebaiknya tetap makan obat cacing setiap 6 bulan untuk mengurangi kekambuhan. Selain itu bulu binatang, zat-zat iritan seperti asap rokok dan debu juga harus dihindari.

Walaupun kelainan alergi begini tidak menular, tetapi kulit bersisik karena alergi begitu kelihatannya tidak elok banget, ya? Sebagian orang pasti akan menghindar dengan anak-anak si pasien dan itu sangat mengurangi kepercayaan diri si anak dan orang tuanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline