"Dok, tadi ada pasien dokter kandungan (Sp. OG) galau, dia hamil 7 minggu baru ketahuan dan sudah disuntik imunisasi meningitis. Dia minta konsultasi bayinya bagaimana," kata bidan pendamping pemeriksaan.
"Sp. OG-nya bilang apa? Dia tidak suruh konsul ke penyakit dalam?" tanya saya.
"Dia bilang, kehamilan 7 minggu belum bisa dinilai gangguan perkembangan bayinya, masih terlalu kecil, USG baru bisa menilai kelainan bayi di kehamilan di atas 5 bulan. Dia tidak konsul penyakit dalam karena pasiennya tidak demam dan keluhan penyakit dalam lain, Dok," katanya di tempat istirahat poliklinik.
Saya setuju dengan asuhan medis si sejawat dan setuju juga dia memberikan obat hanya vitamin yang mengandung asam folat dosis optimal untuk mencegah kecacatan bayi.
Pengakuan si ibu sih dia tidak sadar hamil saat imunisasi, tetapi memang imunisasi meningitis merupakan syarat mendapatkan visa haji dari pihak Arab Saudi. Dilema memang, karena dari kepustakaan terakhir efek imunisasi ini terhadap kehamilan belum ada penelitiannya.
Konsultasi perkembangan bayi juga terlalu dini di usia hamil 7 minggu, kalau sudah terbentuk semua organ di bulan ke 4 atau 5 baru bisa dilihat dengan USG.
Cara terbaik memang kalau sudah pasti berangkat haji tahun ini, si ibu mencegah kehamilan dalam satu setengah tahun sebelum jadwal, karena kalau toh sudah melahirkan, si bayi tetap memerlukan air susu ibu eksklusif dalam 6 bulan pertama kehidupannya.
Kalau terjadi kasus di atas, asam folat sangat membantu mengurangi potensi kecacatan kalau ada efek samping vaksin tetravalen meningitis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H