Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

Dikala Satu Dokter Terkepung Empat Blogger Kelas Berat

Diperbarui: 11 Mei 2017   00:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Choirul Huda, Anazkia, Saya, Dhanang, Deddy Huang (dari FB Anazkia)

Awalnya, saya kasih komentar di tulisan mas Dhanang tentang ikan belida di Palembang, yang hampir punah, menanyakan kapan dia ke Palembang dan tidak kasih kabar. Lalu beliau menulis di 'inbox' Kompasiana saya, ada acara meliput 'Bonn Challenge' di Palembang 9-10 Mei ini. Acara lingkungan hidup ini pertama kali diadakan di Jerman tahun 2011, bertujuan untuk menghambat kerusakan hutan di seluruh dunia, dimana Indonesia adalah negara nomor dua luas hutan tropisnya setelah Brazil.

"Acara selesai sore, dok. Makan malam sudah di hotel."Jawab Dhanang Dave via 'WA'. Kemarin kopi darat ditunda, karena saya tidak ada waktu luang, tetapi malam ini tanggal 10 Mei, semua sudah senggang.

"Ketemu dimana, pak?"Tanya saya. Tadinya mau di rumah kopi 100 meter dari hotel, namun akhirnya berlanjut di 'cafe' hotel yang lebih nyaman.

"Ada bu Anazkia, pak Choirul Huda dan Deddy Huang, dok. Sekalian saja kita kopi darat."Ajak pak Dhanang dan semua setuju ketemu setelah membeli oleh-oleh pempek untuk dibawa pulang besok pagi.

Keempat Kompasianer ini benar-benar 'blogger' kelas berat, karena acara 'Bonn Challenge' adalah agenda internasional yang dihadiri oleh 27 negara yang punya hutan dan peduli akan kerusakan hutan. Sumatera Selatan sendiri dipilih jadi tuan rumah karena dianggap berhasil merestorasi kerusakan tanah gambut di kebakaran hutan hebat dua tahun lalu dan memperkecil kebakaran hutan akibat proses perkebunan dengan kerjasama berbagai pihak terkait.

Keempat Kompasianer ini pastinya memiliki 'blog' pribadi yang 'menjual', sehingga tuan rumah acara mengundang keempatnya meliput dengan pertimbangan akan dibuat reportase yang obyektif dalam bahasa gaulnya dunia maya yang diharapkan informasi tersebut akan abadi di dunia maya selama mungkin si 'blogger' tetap 'eksis' mengurus media sosialnya.

Tidak sembarangan orang akan diundang untuk meliput acara ini, padahal dari Salatiga seperti pak Dhanang dan bu Anazkia dan pak Choirul Huda dari Jakarta, kalau tulisannya tidak sering dibaca orang dan tidak interaktif.

Saya pribadi, yang punya 'blog pribadi' terlupakan dan 'posting terakhir' tahun 2009, jujur menjadi minder dikepung empat 'blogger' kelas berat yang merawat 'blognya' dengan penuh kasih sayang. Mungkin suatu saat saya akan menghidupkan kembali 'blog pribadi', supaya selain di Kompasiana, saya juga punya semacam 'back up' tulisan, bila ada apa-apa. Tapi mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa dengan Kompasiana.

Amin!

Bertiga, saat Anazkia dan Choirul beli oleh-oleh pempek (dokumentasi pribadi)

Berdua dulu dengan pak Dhanang Dave (dokumentasi pribadi)

sumber: FB kompal




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline