Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

Menyusuri Jalan Tikus Perkampungan Antara Gedung Pencakar Langit Sudirman Jakarta

Diperbarui: 19 Maret 2017   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Jalan tikus di RW 011 Karet Tengsin (dokumentasi pribadi) "][/caption]'Pos Penanggulangan Narkoba RW 011 Karet Tengsin', begitulah yang tertulis di bangunan seukuran Pos satpam, sekaligus tertulis juga posyandu bugenvil daerah sana, yang merupakan 'jalan tikus' yang saya baru temui di belakang gedung-gedung pencakar langit Jalan Sudirman, Jakarta.

Jalannya dicor beton, dapat dilalui dua mobil walau 'mepet', cukup bersih, cukup terasa aman, walaupun beberapa pemuda berdandanan 'ala punk' terlihat disana. Sepanjang jalan 300-an meter ini banyak dijumpai warung makan, salon, penjual makanan ringan, karena sepertinya tempat karyawan 'mall', hotel dan perkantoran bahkan buruh bangunan pencakar langit baru di Sudirman makan siang disana.

'Jalan tikus' ini saya temui karena kalau naik taksi dari hotel saya ke tempat acara kalau naik taksi bisa-bisa 20 menit, sedangkan jalan kaki lewat jalan besar 15 menit. Nah, lewat jalan sempit ini malah hanya 10 menit atau kurang.

Perkampungan diantara gedung pencakar langit seperti ini memang tidak bisa disangkal sebagai akibat perencanaan tata ruang yang belum baik di masa lalu, berbeda dengan kota-kota besar di Australia, Korea, Singapura yang pemukiman di belakang pencakar langit pun sudah memiliki standar yang rapih dan tertib.

Apakah semua rumah semi permanen, maupun permanen di jalan ini ada 'IMB'? Saya tidak jamin, tetapi apakah perlu ditertibkan? Tergantung pilihan pimpinan Jakarta setelah ini, karena Jakarta adalah potret Indonesia secara keseluruhan. Kalau 'jalan tikus' seperti ini tidak rapi-rapi tata bangunannya sampai 20 tahun kedepan, maka Indonesia pun mungkin akan sama, ada kesenjangan antara pencakar langit dan jalan tikus selamanya.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline