"Terima kasih..."Jawab Saya, kalau ada perawat, pegawai administrasi, satpam atau karyawan lain di rumah sakit menyalami dua hari ini.
Walaupun kata 'n*t*l' tidak disebutkan, saya mengerti maksud mereka bukanlah selamat ulang tahun karena saya ulang tahun bulan Juli, bukan pula selamat menempuh hidup baru atau selamat punya bayi lagi, karena memang saya masih keluarga yang sama.
Terkadang kasihan juga melihat satu atau dua orang yang menyalami dengan wajah sangat menderita, seperti telah melakukan sebuah penghianatan besar atau tindakan kriminal.
Saya lebih senang dengan karyawan yang cuek, tidak menyalami, kerja seperti biasa dan menyapa biasa selamat pagi dokter. Atau sekalian mengucapkan kata 'n*t*l' dengan santai tanpa terbebani.
Intinya, saya sangat memahami adanya sebagian orang yang terbeban dengan kata '*ata*' dan sudah sejak tahun 90-an tidak mengharapkan semua orang yang saya kenal mengucapkan itu karena bagi saya itu perayaan untuk saya pribadi, orang lain tidak perlu terlibat untuk urusan pribadi saya.
Kalau ada yang mengucapkan selamat itu menurut saya hak si teman, bukan kewajiban, mengucapkan selamat juga gajinya tidak naik dan tidak mengucapkan gajinya tidak berkurang. kalau dia tidak mengucapkan, dia tidak berhutang pada siapapun dan tidak akan saya musuhi. Mengucapkan kata itu juga saya tidak langsung angkat jadi saudara.
Demikian juga untuk tahun baru (ta*u* b*r*) dan paskah (p*sk*h). Konsepnya sama. Jangan ada yang menjadi takut putus hubungan diplomatik dengan Saya kalau tidak 'formalitas' ucapkan salam-salaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H