Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

Ketika Wanita yang Mengantar ke Rumah Sakit, Bukan Istrinya...

Diperbarui: 12 Desember 2016   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

"Pasien 'coma' kesadarannya, dok, reflek patologis ada, pupilnya tidak sama besar,CT scannya tidak bisa dilakukan karena punya kita rusak. Tetapi ronsen thoraksnya ada pneumonia dan gambar rekaman jantungnya ada sumbatan. Dokter syarafnya minta rawat bersama."Lapor perawat ICU atas pasien pria usia 30 tahun akhir dengan diagnosis kerja dugaan 'stroke' akibat perdarahan otak.

"Tidak dirujuk untuk dokter bedah syaraf?"Tanya Saya.

"ICU rumah sakit lain yang ada bedah syarafnya penuh,dok. Lagipula mereka biasanya minta pasiennya di 'CT- scan' dulu."Jawabnya.

"Ini kenapa urinnya diperiksa narkoba segala?" Tanya Saya penasaran. Waktu memeriksa pasien dan bolak-balik data-datanya, ada hasil ter tersebut dan hasilnya negatif.

"Yang mengantar Pasien ini ke IGD katanya ada wanita cantik, sesudah memberi nomor telepon si Bapak dan keluarganya, berikut kartu identitas dan kartu BPJS-nya, si pengantar menghilang."Cerita si perawat.

Untung tak lama berselang, keluarga 'asli' si Pasien datang dan menjaganya.

Konon, si wanita yang mengantar terlihat panik dan sedih dan mengaku si pasien baru saja malamnya minum-minum dengannya.

Namun pemeriksaan urinenya negatif dan bau alkohol tidak tercium. Entah benar, entah salah, yang pasti si wanita hilang, si pasien tidak sadar-sadar dan keluarganya pun bertanya-tanya sampai si pasien meninggal di hari ke 6 perawatan.

"Suami saya bilang ada rapat sampai malam di hotel. Dia memang perokok dan pernah minum alkohol, tetapi memakai narkoba saya kira belum pernah. Tolong sembuhkan dia Dok, karena saya mau banyak bertanya apa yang membuat dia begini..."Teringat permintaan si Istri dua hari sebelum si pasien meninggal.

Namun apa boleh buat, nyawa si pasien tidak tertolong dan kesedihan si istri rasanya dua kali lipat, karena harus kehilangan suami yang relatif masih muda dan yang menyebabkannya sakit parah serta siapa yang mengantar ke rumah sakit masih dipertanyakan.

Untung BPJS-nya masih bisa dipakai, karena tidak ada bukti memakai narkoba dan tidak tercium bau alkohol, sehingga biaya ICU 6 hari, tidak ditanggung keluarga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline