Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

Imunoglobulin E Bisa Meningkat saat Minum Kopi

Diperbarui: 2 Oktober 2016   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)

Apa itu imunoglobulin E? Itu adalah zat pertahanan tubuh yang bereaksi berlebihan terhadap sebuah zat tertentu yang masuk ke badan, biasa disebut alergi. Alergi bisa terjadi pada setiap orang, bisa pada kontak pertama dengan zat yang dia tidak tahan, atau bisa terjadi pada kontak-kontak selanjutnya.

Alergi juga bisa terjadi pada semua zat, termasuk air putih sekalipun ataupun udara dingin, tetapi terutama pada benda-benda yang ada protein tertentu yang disebut 'alergen'. Alergen yang kuat biasanya didapat dari makanan laut, bulu binatang, kutu-kutu di debu rumah, polutan tertentu.

Ciri khas reaksi alergi yang melibatkan imunoglobulin E ini adalah cepat dan terjadi saat pertama kali kontak, serta reaksinya mungkin saja sangat hebat walaupun kadar alergen yang masuk hanya sedikit.

Cafein yang menjadi zat terpenting dalam kopi mungkin saja masuk dalam jumlah beberapa miligram saja, tetapi oleh imunoglobulin E dianggap benda yang berbahaya dan harus segera dilumpuhkan dengan kekuatan penuh. Bak sepasukan tentara yang mau menaklukkan seorang perusuh yang hanya bawa bambu runcing diberondong dengan bazoka, granat, bahkan peluru kendali yang menghancurkan sebuah gedung tempat si perusuh sembunyi.

Reaksi alergi yang melibatkan Imunoglobulin E bisa hanya ringan berupa gangguan napas, selaput lendir hidung meningkat, mual-muntah atau gatal saja, tetapi bisa juga fatal kalau melibatkan jantung, ginjal, hati dan paru-paru keseluruhan, seluruh 'gedung bangunan' organ vital tubuh dapat roboh.

Bagaimana mengatasinya? Kalau gangguan ringan bisa diberikan oksigen dan obat anti-radang, yang dijual bebas merek ant*m*, yang ada anti alerginya. Tetapi kalau kasus berat harus dibawa ke IGD, atau kalau ada henti jantung harus dilakukan pertolongan resusitasi jantung paru (RJP) dengan cara menekan jantung 30 kali dilanjutkan memberi napas buatan 2 kali selama mungkin sampai si pasien spontan bernapas dan berdenyut jantung, sampai ada orang lain yang lebih mampu membantu atau sampai si penolong lemas tidak sanggup lagi melakukan pertolongan.

Nah, intinya, semua zat makanan dapat membuat alergi, tergantung kondisi tubuh sedang normal atau sedang meningkat Imunoglobulin E-nya, maka dari itu semua orang harus waspada gejala awal alergi tipe ini dan tahu langkah-langkah mengantisipasinya. 

Dan kalau ada otopsi jaringan, sebaiknya kadar imunoglobulin E juga diperiksa di organ tubuh korbann untuk pembelaan kalau ada tersangka yang merasa tidak bersalah, dituduh meracuni korban.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline