Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

"Dok, Obat Darah Tinggi Saya Tambahi Dosisnya, Ya?"

Diperbarui: 8 September 2016   00:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memeriksa pasien (dokumentasi pribadi)

"Tekanan darah bapak sudah stabil, 110/70 mm Hg, pak. Dosis obatnya sudah cocok untuk bapak. Kalau dinaikkan, takutnya nanti malah hipotensi dan bisa saja bapak pingsan."Kata saya.

Bahkan si bapak ini sudah saya rencanakan untuk dikembalikan ke PUSKESMAS dengan Program Rujuk Balik menggunakan buku 'PROLANIS', yang berisi dosis terakhir yang diberikan kepada si bapak yang membuat penyakitnya stabil, lalu dosis itu bisa diresepkan oleh dokter keluarga atau dokter PUSKESMAS selama 1 bulan dan diambil di apotik yang ditunjuk oleh BPJS Kesehatan.

"iya, dok. Sudah turun tensi saya. Tetapi saya butuh obat untuk cadangan, dok."Katanya.

"Cadangan bagaimana?"Tanya saya.

"Lebaran Idhul Adha nanti kalau dapat daging banyak, biasanya saya makan daging agak banyak, dok. Nah, saya biasanya kalau tekanan darah diatas 150, suka makan satu obat lagi 'extra'. Lalu istri saya juga kadang-kadang darahnya ikutan naik kalau makan daging, saya kasih obat juga 'extra'."Katanya sambil tersenyum.

"Nah, pak. Tidak bisa begitu. Diet rendah kolesterol harus konsisten, jangan ada pengecualian kalau ada hari raya atau pesta. Karena penyakit itu mengintai kapan saja. Dan tolong jangan sembarangan kasih obat darah tinggi bapak ke orang lain. Belum tentu cocok dan belum tentu tekanan darah tinggi satu saat itu perlu dikasih obat."Kata saya.

Lalu saya jelaskan, tekanan darah dapat naik sesaat ketika kesakitan, ketakutan atau habis olah raga berat, saat marah, dan lain sebagainya dan baru didiagnosis hipertensi kalau sudah duduk selama minimal 30 menit dengan tenang dan naik lebih 140/90 di 3 kesempatan yang berbeda. Memberi orang yang belum tentu darah tinggi dengan obat darah tinggi dapat membuat efek samping yang ringan (pusing, lemas) sampai berat (pingsan, syok dan lainnnya).

Tekanan darah yang naik kalau habis makan daging banyak juga, sebenarnya reaksi sesaat, akibat kekenyangan atau reaksi tubuh terhadap masakan yang lezat, biasanya dengan istirahat yang cukup akan turun sendiri.

Dan di beberapa kasus, memang ada beberapa orang pasien tipe dermawan, yang rela memberi obatnya ke keluarga atau tetangga sebagian dan sebagian lagi buat dia, makanya terkadang mereka ini minta obatnya dibuat 'double'. Kalau diberikan 'double' dan ternyata si pasien pingsan, dapat saja dianggap malpraktek.

Walaupun pasien sedikit kecewa tidak mendapatkan dosis obat lebih banyak, tetapi apa boleh buat, indikasi medisnya tidak ada dan memang sangat tidak diperbolehkan memanfaatkan obat-obatan untuk si pasien yang ikut BPJS Kesehatan untuk yang lain karena belum tentu sesuai dan juga itu namanya melanggar prosedur.

FB Kompal

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline