Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

Bersandarlah di Bahuku, Ketika Terkulai Ragamu

Diperbarui: 15 Juli 2016   06:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi pribadi, pasien terkulai

"Obat sudah seminggu habis, dok. Ditambah lagi lebaran kemarin banyak makan rendang dan kue yang manis. Awalnya masih bisa ditahan, tetapi sejak semalam kepala pusing dan badan pegal-pegal."Kata pasien ibu-ibu usia 50-an tahun didampingi suaminya.

Tekanan darahnya 160/100 mmHg dan karena ada nyeri dada, dilakukan rekam jantung dan terlihat ada gambaran detak jantung yang cepat dan ada iskemia di dua sadapan jantung bagian depan.

Semua seperti normal-normal saja, namun ketika diperiksa gula darah sewaktunya di telunjuk tangan kirinya, hasilnya 502 mg/dlL (normalnya dibawah 200 mg/dL) si pasien lemas.

"Ha? Tinggi sekali? Pa, saya pusing sekali....."Si Ibu rebah ke kanan dan sang suami langsung sigap menopang si ibu, mencegahnya terjerembab ke lantai sampai perawat dan saya membantu membaringkan ke tempat tidur untuk pemeriksaan fisik ulang, lalu pasien diberikan oksigen, dicarikan kamar dan selanjutnya dirawat.

Untung si Bapak mendampingi ibu ini berobat dan ada disampingnya di saat si ibu jatuh, kalau tidak, mungkin akan ada cedera kepala kalau terbentur kursi dan lantai yang keras.

"Tadi biasa-biasa saja, dok. Kenapa jadi begini?" Si Bapak agak cemas, sepertinya dia sangat terpukul dengan perubahan mendadak kondisi istrinya dari yang bisa jalan sendiri namun berganti pingsan saat pemeriksaan di depan dokter.

"Ibu mungkin kaget, karena gulanya biasanya paling tinggi 300-an. Untung bapak selalu mendampingi ibu saat berobat, jadi kalau ada pingsan begini cepat dicegah trauma lebih lanjut.

Pasien jatuh, dapat terjadi di rawat inap maupun rawat jalan. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, maka sebaiknya  pasien dinilai resikonya untuk mengalami terlemas dan jatuh seperti diatas, antara lain:

 
1. Riwayat jatuh sebelumnya, bila ada, resiko lebih besar.

2. Gangguan kognitif, kemampuan berpikir apakah dalam keadaan normal atau berkabut.

3. Gangguan keseimbangan, gaya berjalan, atau kekuatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline