Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

Kutandai Kau, Ya!

Diperbarui: 10 April 2016   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="pasien ditandai (dokumentasi pribadi)"][/caption]

"Bapak mau dioperasi usus buntunya, kita tandai dulu,ya....."Kata teman sejawat saya dokter bedah kepada pasien usia 40-an tahun.

"Rekam jantung dan ronsennya normal, gula darahnya normal, pemeriksaan fisiknya normal, toleransi operasinya baik."Kata saya lisan, setelah menjawab konsulnya yang tertulis.

Saya sempat memperhatikan si dokter bedah membuat garis menyilang di lokasi perut kanan bawah si pasien, 'ritual' paling penting sebelum melakukan pembedahan.

Seiring perkembangan standarisasi rumah sakit di 5 tahun terakhir, ada yang sangat 'santer' didengung-dengungkan keselamatan pasien atau 'patient safety'. Salah satu langkahnya adalah 'penandaan' tempat yang akan dioperasi.

Untuk operasi darurat apalagi terencana, maka si dokter bedah harus yakin orangnya itu, bagian yang akan dioperasi itu dan kalau perlu perlu dikonsultasikan ke penyakit dalam apakah jantung dan paru-parunya sanggup menjalani proses bius umum atau bius melalui tulang belakang.

Mengapa? Karena pernah terjadi operasi salah orang atau orangnya benar tapi yang dioperasi tangan kanan misalnya padahal yang ada tumor tangan kiri. Atau yang dibuang payudara kanan, padahal yang sakit payudara kiri.

Maka kalau seorang dokter bedah berkata, "Kutandai kau,ya." Maka itu bukan kalimat yang berkonotasi ancaman, malah kalimat yang seharusnya menenangkan.

Semoga bermanfaat!

[caption caption="kompasianer palembang"]

[/caption]



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline