Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

Keripik Ubi Seharga 21 Juta?

Diperbarui: 12 Maret 2016   08:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="kripik ubi mengiris lambung (ilustrasi pribadi)"][/caption]"Pasien datang dengan keluhan nyeri perut, dok. Tidak bisa buang air besar dan mual muntah selama 3 hari. Agak demam dan memang sudah lama susah makan."Lapor perawat yang mendampingi kunjungan ('visite') pasien.

Pasiennya laki-laki usia 60-an tahun, tampak sakit berat, kurus dan perutnya tegang sekali. Bising ususnya di satu tempat menurun, di tempat lain sangat keras.

"Ada sakit 'maag'?"Tanya saya.

"Iya, dok. Bapak memang sudah lama kurang enak makan, tetapi kalau lagi ramai-ramai sama anak cucunya, biasanya ikut-ikut makan juga sedikit-sedikit."Jawab anak perempuan si bapak.

Khas orang tua yang susah makan, baru mau makan kalau ada keluarga yang menemani dan terkadang makanannya ikut-ikutan dengan apa yang dimakan keluarga lainnya.

"Dibuka, dok. Sepertinya peritonitis. Ronsen perut 3 posisinya gambaran ada udara bebas di rongga abdomen."Jawaban konsulan dokter bedah umum di rumah sakit kami.

"Okelah, saya alih rawat."Jawab saya.

Kebetulan pasien ini bukan pasien BPJS, jadi kalau harus dua dokter yang menangani, biayanya tambah banyak. Padahal sudah jelas itu kasus bedah.

Keesokan harinya si teman dokter bedah menunjukkan pada saya foto dan video kondisi lambung si kakek, ternyata lambungnya pecah dan di 'sobekan lambung itu ada potongan sayuran, sisa nasi, daging dan...ini terpenting keripik ubi kayu yang masih keras, ukurannya masih 3-4 sentimeter dan runcing.

Ketika ditanyakan ke keluarga, memang si kakek ikut-ikutan makan keripik ubi saat makan bersama anak-anak dan cucunya. Dan ternyata 4 hari setelah operasi pertama, harus diulang operasi kedua, karena luka operasi diperut gagal menutup dan ternyata albumin (protein penting untuk penyembuhan) di tubuh si kakek hanya 1,5 g/dl, normalnya diatas 3,5 g/dl, pokoknya, total si kakek dirawat hampir 2 minggu dengan biaya 21 jutaan.

"Kami keluarga besar 'urunan' dok membiayai operasi bapak ini, tetapi untuk selanjutnya bapak kami ikutkan BPJS saja, tetapi kartu keluarganya diikutkan ke adik saya dahulu."Cerita si anak yang tertua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline