Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

Ketika Istri yang Sakit Tidak Bisa 'Melayani' Suami Lagi

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

"Wah, bapak itu setia juga, ya. Tiap hari menemani istrinya yang dirawat sakit 'stroke," kataku pada perawat pendamping 'visite' pasien di pagi hari. Ibu tersebut selain 'stroke' juga ada darah tinggi, tulang keropos dan diabetes melitus, sehingga dirawat bersama spesialis syaraf dan penyakit dalam.

"Setia apaan, Dok. Suami si ibu itu kalau sore suka ditemani jaga 'madunya'. Tadinya kami pikir anak perempuan mereka, tahunya pernah malam-malam teman yang dinas malam bilang melihat si bapak peluk-pelukan dengan si madu." Si perawat bicara agak ketus.

"Si ibu yang sakit tidak marah?" tanyaku.

"Sepertinya sudah pasrah Dok dan sepertinya madunya juga sudah lama ada. Jadi dia gak terlihat marah lagi tuh," jawabnya lagi sebel sesebel-sebelnya.

Melihat riwayat si ibu pasien 'stroke' yang sudah beriwayat dua tahun keluar masuk rumah sakit ini, tampaknya sudah selama itu pula kemungkinan besar tidak bisa lagi 'melayani' suami dan mungkin sudah 'nrimo' ada madu dan si suami tidak segan-segan mengajak si madu ikut jaga istrinya saat di rumah sakit. Versi kita ini mungkin 'gila', tapi versi si bapak ini mungkin wajar.

Ini berbeda dengan kasus lain 6 bulan lalu saat seorang istri 30 tahun akhir sakit kanker leher rahim sudah 2 tahun dan sering keluar masuk rumah sakit. Si suami yang seumuran saya awal 40-an selalu setia mendampingi istrinya yang selain merasa nyeri di daerah peranakan, juga sesak dan mual karena kankernya sudah menyebar di hati dan paru-paru.

Tiap malam si bapak menjagai istrinya. Dan kata keluarganya, si bapak ini tidak sempat 'jalan' ke mana-mana semenjak istrinya sakit, hanya kerja pagi sampai siang dan jaga si istri sore harinya. Nah, setelah meninggal si istri 5 bulan lalu sampai minggu lalu pun si bapak masih sendiri dan belum mencari pengganti. Kebetulan si bapak ini teman akrab teman saya SMP.

Mungkin karena memikirkan anak-anaknya yang masih SD, si bapak berpikir masak-masak sebelum cari pengganti ibu anaknya.

Nah, semua tidak lepas dari rasa tanggung jawab si suami dan adat kebiasaan di tempat tinggal masing-masing. Ada yang 'permisif' adanya madu dan ada yang memilih 'puasa' walaupun istrinya sudah nyata-nyata tidak mungkin lagi 'melayani' karena organ intimnya ada kanker.

Tetapi walaupun ada yang 'permisif' dengan adanya 'madu', namun pasien-pasien lain yang seruangan dengan ibu penderita 'stroke' di atas tadi tampaknya juga merasa risih si 'madu' ikutan jaga dan terlihat mesra dengan si suami.

Seharusnya kalau mau romantis-romantisan dengan 'madu' di rumah sakit, si bapak cari ruang kelas I ke atas saja, ya enggak?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline