Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

Bulan Puasa Kok Merokoknya Lebih Sering?

Diperbarui: 18 Juni 2015   06:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

"Tekanan darahnya bagus, pak. Cukup istirahat, ya?"Tanyaku pada bapak-bapak 40 tahun akhir yang sudah setahun rutin berobat dengan darah tinggi.

"Iya, dok. Bulan puasa. Jadi banyak istirahat dan pekerjaan di kantor juga berkurang."Katanya.

"Berat badan juga lebih turun 3 kilo."Kataku.

"Iya, dok. Makannya juga sengaja dikurangi, seperti kata dokter mengurangi berat badan."

"Merokoknya berkurang juga?"Tanyaku.

"Ya, sedikit, dok. Biasanya 2 bungkus, karena puasa jadi 1 sampai 1,5 bungkus."Katanya semangat.

"Bapak merokoknya sesudah buka,kan?"Tanya saya.

"Iyalah dok."

"Berarti merokoknya tambah banyak, pak. Bapak kalau tidak puasa, selama 24 jam merokok 2 bungkus, saat puasa bapak selama 10 jam merokok 1-1,5 bungkus. Jadi lebih sering."Kataku.

Akhirnya saya beri motivasi kalau dia tahan tidak merokok selama 14 jam sejak sahur sampai buka puasa, seharusnya dia bisa meneruskan untuk tidak merokok sesudah buka puasa sampai sahur.Si bapak setuju dan berjanji mencobanya. Seminggu lagi saya akan tanyakan apakah berhasil.

Nah, sebenarnya bulan Ramadhan adalah saat yang tepat menghentikan merokok, dimana semua perokok 'harus' puasa menghisap rokok juga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline