Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

Mengalahkan Kampanye Hitam, Rekapitulasi Hitam dan Ilmu Hitam dengan Musik? Why Not?

Diperbarui: 18 Juni 2015   04:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1406849228196840933

Saya ingat betul saat 5 Juli konser 2 jari di Gelora Bung Karno, walaupun tidak hadir langsung namun abang ipar dan keluarga yang ikut kesana menceritakannya dengan heboh, bahwa konser itu benar-benar 'membludak', meriah, tetapi tertib.

Artis-artis yang tampil dikomandani oleh 'Slank' rela konon hanya dibayar konsumsi nasi goreng dan martabak (masak,sih?).

Seminggu sebelumnya pun banyak klip yang muncul di akun 'youtube' dan media 'mainstream' buatan para musisi yang sukarela membuat lagu kreatif mendukung Jokowi, antara lain 'rapper' dari Jogja.

Ini katanya muncul akibat 'popularitas' Jokowi yang melorot tajam disaat kampanye karena kampanye hitam dari media gak jelas 'Obor Rakyat' dan kampanye negatif dari media pro Prabowo yang kekuatannya 5x media pro Jokowi.

Alhasil, kampanye elegan ala konser 2 jari membangkitkan 'second wind' yang menaikkan lagi kepercayaan publik pada sosok yang 'dicemarkan' kampanye hitam selama kampanye itu dengan alunan musik yang menghentak, mengalun dan menggoyang badan dan hati.

Menang pun di 'quick count' lembaga survey terpercaya, masih saja proses rekapitulasi mau diarahkan ke 'rekapitulasi hitam' yang membuat seolah-olah 'real count' jujur dari relawan jujur dari partai jujur di TPS terjujur di Indonesia yang ternyata sudah dilansir tanggal 5 Juli saat konser 2 jari.

Nah, saat rekapitulasi ini ternyata ada versi 'hitamnya' juga, maka musisi partisipasi pro Jokowi buat konser lagi di 5 stasiun TV sekaligus menjelang pengumuman resmi KPU 22 Juli untuk membuat salam 1 jari dan salam 2 jari diubah jadi salam 3 jari.

Slank yang tadinya mau istirahat setelah 9 Juli, tergerak lagi ikutan bermusik mengawal rekapitulasi jujur di KPU karena adanya rekapitulasi aneh dari pihak yang aneh gak cocok dengan data di web KPU.

Sekarang, setelah 22 Juli, di 25 Juli konon ada 2 orang beritual di MK seolah bawa 'ilmu hitam' untuk mempengaruhi hasil di MK, maka sebaiknya jangan dilawan dengan ilmu hitam atau ilmu putih tandingan, tetapi tetap di musik.

Para musisi tetaplah ajak bangsa ini menyanyi, lagu-lagu damai, lagu-lagu penyemangat dan lagu-lagu anti galau, karena lebih efektif membangkitkan partisipasi dan doa daripada segala bentuk ilmu hitam-hitaman yang ada selama ini.

Mari bernyanyi dan konser 3 jari dalam hati untuk menghalau segala ilmu hitam di sidang MK nanti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline