Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

Balada 'Bipopular'

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14081652941199477103

[caption id="attachment_353242" align="aligncenter" width="536" caption="(ilustrasiku pribadi)"][/caption]

"Saya akan dirawat beberapa hari. Saya upayakan aktingnya bagus supaya dokter jiwanya buat diagnosis yang bombastis tapi elegan, tapi kalian harus siap memberitakan, ya."Kata si artis muda yang sedang menurun popularitasnya.

"Siap, mbak. Kalau berita 'settingan' kami ahlinya. Mau artis, mau politisi, mau pengusaha bisa diatur."Kata si wartawan infotainment mewakili 3 rekannya dari media yang berbeda.

Keempatnya satu grup (mafia) untuk berita pencitraan pesanan tokoh tertentu. Berita bombastis disisipkan di koran dan televisi yang membuat nama si tokoh 'eye chatching'. Tujuannya supaya popularitas si tokoh naik dan otomatis nilai jualnya makin tinggi.

"Saya cuma punya 200 juta. Nanti kalau 'job' saya tambah banyak, saya tambah."Kata si Seleb dengan manisnya.

Berakting kadang sedih, kadang menangis tersedu dan kadang tertawa riang tak menentu 3 hari di rumah sakit, wartawan pesanan pun sepakat membuat diagnosis 'bipolar' pada non Seleb, karena kosa katanya terkesan 'anggun'.

"Bipolar bukan gila dan kecendrungannya membuat masyarakat iba dan simpati."Alasan Set, si pemimpin mafia berita 'settingan' dan benar saja setelah disurvey 80% masyarakat jadi simpati pada non Seleb.

Tetapi dokter yang merawat si non menolak membuat pernyataan diagnosis pasiennya, "Diagnosis 'bipolar' itu bukan dari saya. Saya tidak merasa kasus ini 'layak' diumumkan diagnosisnya ke publik. Maka saya tetap memegang teguh rahasia penyakit pasien saya."Kata dokter spesialis jiwa yang menangani non Seleb.

"Non, bagaimana ini, diagnosis 'bipolar' kami dibantah?"Tanya bung Set via BBM.

"Ya, sudah. Saya keluar saja dari rumah sakit, cari dokter lain yang mau beritakan diagnosis saya bipolar."Jawan non Seleb kesal.

Non Seleb keluar rumah sakit dan mendatangi 3-4 dokter spesialis jiwa di kota itu untuk membujuk mereka membantunya 'menegakkan diagnosis' bipolar, semua menolak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline