Lihat ke Halaman Asli

Posma Siahaan

TERVERIFIKASI

Science and art

Palembang 'Darurat Asma'?

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1413578660432447807

[caption id="attachment_367232" align="aligncenter" width="604" caption="Kabut asap di Palembang (dokumentasi pribadi)"][/caption]

"Tetangga saya yang tidak asma juga sudah mulai batuk-batuk dan napasnya pun bunyinya sudah nyaring mirip saya. Kalau minggu depan belum juga turun hujan, mungkin Palembang sudah jadi 'darurat asma' dok..."Kata si bapak 60 tahunan yang rutin berobat asma sebulan sekali, memakai obat semprotan (inhaler) 2 kali sekali sedot, tetapi sejak dua bulan terakhir tidak mempan lagi.

"Wah, istilah baru nih pak. Darurat asma, hehehe. Ya, sementara kita makan obat asma dulu. Inhalernya dosisnya tidak cukup, mungkin harus 6 kali sedot baru legah napasnya."Kataku.

Nah, kalau dipaksakan 2 kali 6 sedotan, maka obat sedotnya bisa cepat habis dan biayanya lumayan.

Tetapi kalau dipikir-pikir benar juga, kalau ada di 'outdoor' 10 menit saja, memang hidung dan tenggorokan gatal dan mulai batuk-batuk, padahal saya tidak asma. Apalagi yang kerjanya diluaran?

Pakai masker mungkin sedikit membantu, tetapi kalau jangka waktu panjang di luar ruangan sangat berat untuk saluran napas.

Bukti bahwa palembang sudah darurat asap, adalah banyaknya pesawat yang membatalkan terbang pagi hari, karena jarak pandang yang kurang 800 meter. Menurut teman yang pilot untuk mendarat perlu jarak pandang sekitaran 800 meter dan 'take off' perlu 200-300 meter.

Biaya membuat hujan buatan juga mahal sekitar 20-an milyar, mungkin ditunda dulu menunggu pelantikan presiden baru dan menunggu komitmennya apa mau memerangi asap tahun ini dan 5 tahun ke depan, termasuk memerangi dalang-dalangnya dan 'beking-beking si dalangnya'.

Yang perlu dilakukan mencegah sesak/sakit pernapasan saat kabut asap adalah:


  1. Hindari aktifitas diluar ruangan, seperti olah raga, jualan dan lain-lain.
  2. Pakai masker kalau diluar ruangan, tetapi kalau bisa jangan lama-lama.
  3. Aktifitas diusahakan mulai lebih siang, sekitar pukul 9 pagi dan berakhir pukul 3-4 sore, saat kabut asap tidak mengendap tapi naik ke atas.
  4. Cari ruangan ber'AC' yang baik dan bersih (sering dicuci).

Dan kalau 2-3 minggu lagi asap ini tidak hilang, akan mudah terjadi anak-anak yang menjadi 'calon' pengidap asma baru, karena rangsangan kabut asap 2 bulan ini rasanya sudah cukup membuat anak-anak sekolah menderita asma yang didapat ('aquired') akibat polusi udara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline