Lihat ke Halaman Asli

Penyakit Ini Telah Menggerogoti Tubuh Pertiwi, Dibutuhkan Uluran Tangan Anda

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sampai saat ini Pertiwi telah tergolek lemah dan menahan sakit yang seakan tak kunjung sembuh. Ia terlihat mencoba tegar menghadapi semua yang terjadi. Penyakitnya yang ganas seakan tak peduli akan hidup Pertiwi. Yang jelas si penyakit telah menyiksa Pertiwi dan mencoba membunuhnya dengan perlahan.

Saya mengatakan ini adalah penyakit. Penyakit yang saya maksud adalah para penghianat bangsa. Merekalah yang telah menyiksa Pertiwi. Mereka yang hidup dari menggadaikan nasib bangsanya kepada asing. Mereka yang haus kekuasaan, harta, kehormatan. Mereka yang telah menuruti nafsu binatangnya hanya untuk gemerlap dunia yang hanya sekejap. Mereka ini yang telah membuat tangis rakyat berjatuhan. Mereka inilah yang mengusir kemerdekaan dari bumi Nusantara dan menggantinya dengan ketidakadilan.

Musuh yang sebenarnya bukanlah orang-orang asing itu. Sejarah mencatat bahwa orang-orang asing mendapat kesempatan menguasai bumi Nusantara karena tingkah polah orang-orang yang mengejar keduniawian. Ini yang terjadi sampai sekarang.

Suatu ketika seorang mahasiswa datang ke tempat saya dan bercerita tentang kehidupan di daerah asalnya di Indonesia timur. Masyarakat yang masih bodoh banyak dibodohi. Mereka tersisish dari lahan mereka. Sungai mereka tercemari oleh limbah pertambangan. Sedang tambang itu dikuasai asing. Mereka membayar tanah penduduk dengan sangat murah. Mereka mendirikan tambang dekat sekali dengan perkampungan. Bisa dibayangkan bukan? Ini semua tentu bisa terjadi karena peran dari bangsa sendiri yang tentu punya ruang gerak yang leluasa. Bagaimana bisa dipungkiri? Lihat saja kondisinya seperti itu.

Apakah kita hanya akan diam saja dengan hal-hal seperti ini?

Saya rasa hal-hal seperti ini sudah banyak terjadi di negeri ini. Negeri ini digerogoti disana-sini sedang rakyat makin sengsara. Sudah rahasia umum. Yang merasakan ini semua banyak yang telah pesimis akan nasib bangsa ini kedepannya.

Namun...

Jika kita semua mau menyadari... inilah saatnya kita berkontribusi nyata semampu kita. Membangun bangsa ini bersama dengan apa yang kita punya. Bukan banyak menuntut. Hidup, hidupilah negeri ini. Jangan seperti penyakit-penyakit kotor itu. Mereka sudah begitu hina.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline