Lihat ke Halaman Asli

Menata Hati

Diperbarui: 9 Maret 2017   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 Oleh Johnson Dongoran

 Hati yang gembira adalah obat,
 semangat yang patah keringkan tulang (Amsal).
 Patah semangat karena hati sedih.
 Hati bisa gembira dan bisa sedih.
 Bagaiman menatanya?
 Hati gembira perlu ditata agar tidak sombong.
 Hati gembira ditata melalui pujian kepada Tuhan,
 bersorak-sorai padaNya,
 bersyukur atas segala sesuatu yang membuat hati gembira.
 Apa pun itu.
 Hati sedih, siapa yang dapat menolaknya?
 Berbagai peristiwa dan pergumulan hidup menjadi penyebabnya
 Hati sedih perlu ditata agar memberi makna dalam kehidupan
 Kenali penyebab rasa sedih,
 pikirkan cara terbaik menanggulanginya
 tanpa memperluas sumber kesedihan berikutnya.
 Ketika hati sedang rindu,
 atasi kerinduan dengan menjalin komunikasi
 dengan mereka yang kita rindu,
 atau buka kenangan lama bersama mereka yang kita rindu,
 bernostalgia ke masa lalu yang indah
 untuk mengobati hati rindu.
 Ketika hati gundah gulana, kenali penyebabnya,
 bicarakan dengan pasangan atau anggota keluarga
 atau dengan sahabat yang mengerti keadaan kita,
 yang kita yakin dapat menolong kita.
 Hal yang sama ketika hati galau,
 kenali penyebabnya dan bicarakan
 dengan mereka yang ada di seekitar kita yang memahami kita.
 Untuk semua kesedihan dan kegembiraan hati,
 awali dengan doa,
 karena kalau kita bekerja
 itu berarti kitalah yang mengerjakannya,
 tetapi kalau kita berdoa,
 maka Tuhan yang bekerja menata hati kita. 

 Salatiga, 1 Maret 2017  Jam 08:24




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline