Lihat ke Halaman Asli

Terang Bulan di Kledung

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh Johnson Dongoran

Terang Bulan di Kledung malam ini membawa rindu
Rindu kepada ke dua orang tuaku yang sudah lama berpulang kepangkuanNya
Rindu anak istri di rumah dan anak yang lagi nuntut ilmu di negara Sakura
Rindu pada abang, ito dan adik yang kini tinggal berjauhan
Berharap malam ini anak istri dan saudara serta sahabat melihat Bulan,
yang mempertemukan mata kami di Bulan terang yang sama

Terang Bulan di Kledung malam ini
mengingatkanku akan masa kecil di desaku
Petak-umpet bersama teman sebaya di tanah pekuburan
Tiada rasa takut dan risi meski di pemakaman di malam hari
karena terang Bulan menerangi jalan hidup kami saat itu

Terang Bulan di Kledung malam ini
menghapus rasa rindu yang ada di hati
Tumbuhkan harap untuk berkumpul
bersama orang-orang yang kukasihi
Meski udara dingin menusuk sekujur tubuh
hati memilih nikmati terang Bulan di Kledung
daripada meringkuk berbaring di bawah selimut hangat
di kamar hotel Dieng Kledung Pass di Kledung

Kledung 6 Nopember 2014 Jam 21:17

Catatan: ito (Bahasa Batak) = saudara perempuan bagi seorang lelaki
Petak umpet (Bahasa Jawa) = sembunyi-sembunyi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline