Lihat ke Halaman Asli

Angkringan ne’ Mbah Darso

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kamu pernah ke daerah Banguntapan Bantul atau hanya sekedar lewat, mampirlah ke sebuah angkringan yang letaknya tepat dipinggir jalan Wonocatur Juru Gentong. Sekilas yang terlihat memang hanya sebuah papan nama yang bertuliskan “Angringan ne’ Mbah Darso”. Namun jika kamu terus telusuri jalanan kecil itu kamu akan melihat sebuah gerobak yang ditemani dengan bangku panjang layaknya angkringan yang pernah kita jumpai.

Gerobak yang berpoleskan cat yang masih bagus ini ditemani dengan sebuah bangku kosong dimana di atas meja gerobak tersebut tersedia beraneka menu pilihan khas angkringan. Seperti nasi kucing, nasi rames, dan juga nasi bakar. Hidangan lainnya pun tersedia seperti sate telur, sate keong, sate usu, sate ati, kikil, brutu, kepala, gorengan dan juga ceker. Harganya pun terjangkau, untuk nasi mulai dari Rp 1000-Rp 3000. Untuk sate harganya Rp 1500 sedangkan gorengan, ceker, dan kepala dari harga Rp 500-Rp 2000. Tak hanya itu masih ada ragam menu pilihan lainnya.

Angkringan ini merupakan usaha dari Mas Andri yang dia bangun kurang lebih selama 3 tahun yang lalu. “Nama Angkringan ini saya ambil dari nama Mbah saya yakni Mbah Darso. Oleh karena itu saya beri nama Angkringan ne’ Mbah Darso”, katanya. Awalnya angkringan ini hanyalah angkringan biasa yang berdiri dipinggir jalan dan belum memiliki lahan yang luas seperti saat ini. Sekarang angkringan ini sudah memiliki 4 cabang yang tersebar di Jogja seperti Timoho, Jalan Pramuka, Wonocatur blog O, dan didekat Banguntapan.

Dulu hanya bermodalkan Rp 200.000 kini penghasilannya bisa dia dapatkan hingga 5x lipat perharinya. Inilah yang menyebabkan angkringan yang dia bangun menjadi sukses seperti sekarang ini. Masakan yang dia sajikan juga hasil dari masakan sendiri tanpa mengambil dari masakan di tempat lain. Sekarang ini Mas Andri sudah memiliki 7 karyawan, 3 di dapur dan 4 yang melayani. Angkringan ini juga memiliki tempat yang lumayan luas sehingga pelanggan tak perlu takut untuk kehabisan tempat. Ragam tempat juga bervariasi seperti duduk ataupun lesehan.

Angringan Mbah Darso buka setiap hari dari pukul 10 pagi hingga 12 malam. Kalangan yang datang kebanyakan dari mahasiswa namun juga banyak keluarga yang juga datang ke angkringan ini. Menu yang banyak diminati adalah nasi bakar dan minuman yang banyak dipesan adalah kopi jahe. Dan hingga saat ini Angkringan Mbah Darso pun semakin ramai dikunjungi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline