Lihat ke Halaman Asli

Yuk, Belajar Memaafkan Diri Sendiri

Diperbarui: 8 Februari 2021   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan. Sayangnya, kita biasanya lebih mudah memaafkan orang lain ketimbang diri sendiri. Padahal memaafkan diri sendiri merupakan hal yang lebih penting dan lebih dulu perlu dilakukan sebelum memaafkan orang lain.

Cara memaafkan diri sendiri memanglah tidak mudah, tidak semudah membalikan telapak tangan, sehingga diperlukannya proses, keberanian dan tentunya kesabaran. Yang perlu kita ingat bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, termasuk diri kita. Sebagai manusia, hal tersebut adalah wajar. Untuk itu penting buat kita untuk berdamai dengan diri sendiri untuk mendapat ketenangan.

Yes! memaafkan diri sendiri merupakan bentuk kelapangan hati untuk menerima segala hal yang pernah terjadi. Kemudian setelahnya, berusaha melanjutkan hidup tanpa bayang bayang dari masa lalu.

Berikut adalah afirmasi yang bisa jadi pengingat kita untuk terus melangkah kedepan serta memiliki motivasi positif :

  1. Semua OK. Kamu akan baik baik saja. Kita memiliki seluruh waktu yang kita butuhkan untuk kembali sembuh.Melanjutkan hidup setelah mengalami kegagalan tentu tidak bisa dicapai dalam semalam. Dibutuhkan langkah kecil untuk terus menerus dilakukan untuk bisa mengatasi dan mengobati semua perasaan kecewa dan penyesalan. Jangan biarkan pengalaman buruk membuat kita merasa seluruh hidup kita seburuk itu
  2. Tidak ada kesuksesan tanpa kegagalan. Tidak perlu berkecil hati dan menyakahkan diri setiap saat. Lebih baik menyesal karena melakukan kesalahan , ketimbang menyesal karena tidak melakukan apa apa bukan? Penyesalan tentu perlu dan harus dipetik sebagai pelajaran. Hnya saja penyesalan yang kita rasa, sebisa mungkin kita jadikan sebagai acuan penting untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.
  3. Pelajaran terbaik hidup dipelajari di waktu yang tidak terduga. Hampir selalu pelajaran terbaik itu, kita temui dan pelajari karena pernah mengalami keadaan atau kesalahan yang buruk. Tapi yakinlah bahwa hal itu bukan sesuatu yang harus disesali setiap waktu. Semakin cepat kita menerima keadaan, akan semakin cepat pula kita menjadi berkembang.
  4. Tidak menadapat apa yang kita inginkan , tidak masalah. Rencana yang sudah dibuat matang untuk dilaksanakan, bisa saja tidak berjalan sesuai keinginan. Memang terasa buruk tetapi, tidak mendapat apa yang kita inginkan terkadang menjadi jalan kita menemukan jalan menuju keberuntungan yang lebih baik lagi. Maka ingatlah, bila sesuatu yang ada dihidup kita sedang runtuh, bertahan dan berpikirlah, jangan ikut runtuh bersamanya.
  5. Setiap orang adalah pencipta kebahagiaannya. Kesalahan terbesar yang sering kita lakukan adalah menunggu seseoranga atau sesuatu datang untuk membuat bahagia. Padahal menggantung kebahagiaan pada orang lain itu tidak benar. Kebahagiaan itu muncul dama diri kita sendiri. Kedamaian dan kebahagiaan akan tercipta saat kita memilih untuk tidak membiarkan orang lain atau sebuah kejadian mengontrol emosi kita 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline