Pemalang(27/11/21). Beberapa bulan terakhir angka positif Covid-19 di Indonesia menunjukkan grafik yang terus menurun setiap harinya . Hal ini tidak lepas dari peran pemerintah yang terus menggalakkan program vaksinasi untuk seluruh masyarakat Indonesia. Puskesmas, rumah sakit bahkan balaidesa disetiap daerah terus mengadakan vaksinasi secara gratis. Namun program percepatan vaksinasi dari pemerintah ini masih mengalami beberapa kendala. Salah satunya yaitu masih adanya beberapa masyarakat yang enggan untuk menerima vaksin. Ada yang menolak karena sudah berusia lanjut, sibuk bekerja bahkan ada pula yang menolak untuk vaksin karena alasan takut.
Oleh karena itu Universitas Diponegoro yang bekerjasama dengan Unicef mengadakan KKN Tematik yang bertema, "Sinergisitas antara Akademisi dan Pemerintah dalam Mendukung Pencapaian SDG's melalui Percepatan Vaksinasi serta Pencegahan Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah". KKN ini dilaksanakan di desa asal mahasiswa KKN yang terdiri dari berbagai daerah di Provinsi Jawa Tengah
Melihat permasalahan mengenai vaksinasi yang ada dilapangan, Popy Amilia Rizky selaku mahasiswa KKN melakukan sosialisasi kepada masyarakat Desa Tegalmlati yang menolak untuk divaksin. Sosialisasi ini dilakukan dengan mendatangi rumah-rumah warga. Masyarakat diberikan pemahaman mengenai pentingnya vaksin dan dihimbau untuk tidak mudah menerima kabar hoax yang beredar di media sosial. Diharapkan setelah adanya sosialisasi ini, masyarakat menjadi tidak takut lagi untuk menerima vaksin.
"Sosialisasi seperti ini tentunya bagus ya, apalagi untuk warga desa seperti saya yang pengetahuannya sedikit" ujar Cisyono selaku warga desa Tegalmlati, Jum'at (5/11/21)
Penulis : Popy Amilia Rizky
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H