Untuk mencapai tujuan pembelajaran perlu melibatkan metode dan media yang tepat sesuai dengan materi yang akan di sampaikan. Pemilihan metode yang tepat oleh guru menentukan keberhasilan kegiatan proses belajar mengajar. Seperti mata pelajaran sosiologi di SMA sebagian besar guru dalam menyampaikan materi pelajaran hanya menyampaikan contoh-contoh dalam materinya dengan mengunakan media ceramah saja tanpa menggunakan media pembelajaran sehingga mata pelajaran sosiologi terasa sangat membosankan.
Berbagai macam multi metode dan multi media yang dapat di gunakan oleh seorang guru sosiologi dalam proses pembelajaran dan pengajaran, bukan hanya guru sosiologi saja akan tetapi guru pada umumnya. Dari waktu ke waktu pembelajaran selalu mengalami perkembangan. Berbagai model, metode, media serta hal-hal lain yang baru muncul dan dipergunakan dalam pembelajaran. Penggunaan multimedia dalam pembelajaran dapat menggantikan metode pembelajaran secara konvensional menjadi lebih menarik sehingga siswa lebih mudah mengerti dan memahami.
Karena Sosiologi merupakan ilmu yang abstrak maka disini peran multimedia pembelajaran sangat penting. Model yang interaktif yang diciptakan dikolaborasi berkonsep edutainment menjadikan multimedia dimasa mendatang memelopori perubahan yang radikal dalam pengajaran.
Salah satu metode dan media yang dapat di gunuakan adalah Movie Encarta karena pada umumnya masyarakat (siswa) mata pelajaran sosiologi dikenal sebagai ilmu yang selalu di hafal. Dengan memanfaatkan movie Encarta guru dapat membuat media pembelajaran yang sangat menarik dan tidak membosankan bagi siswa. Konsep-konsep sosiologi dapat di sajikan tidak sekedar lewat tulisan-tulisan yang membosankan tetapi dengan media presentasi yang interaktif, sehingga sehingga paradigma sosiologi perangkat ilmu yang harus di hafalkan dapat dihilangkan.
Kebanyakan guru yang ditempatkan di desa-desa yang terisolir mereka sangat kurang mengunakan metode dan media karena fasilitas yang masih sangat tidak memadai misalnya tidak adanya aliran listrik di desa tersebut maka guru akan sangat sulit untuk menerapkan metode dan media yang berkaitan dengan alat elektronik yang mengunakan listrik sebagai alat bantunya. Sehingga guru-gurunya pun ikut “GAPTEK” dengan keadaan tersebut.
Peran media dalam proses pembelajaran antara lain :
1.Memperjelas penyajian materi agar tidak hanya bersifat verbal (dalam bentuk kata-kata tertulis atau tulisan)
2.Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, karena menurut para ahli kemampuan daya serap manusia dalam memahami masalah dengan panca indera yaitu : 1) Telinga (pendengaran) 13 %, 2) Mata (penglihatan) 75 %, 3)Hidung (penciuman) 3 %, 4)Kulit 6 %, 5)Lidah (rasa) 3 %
3.Penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sifat pasif anak didik
4.Menghindari kesalahpahaman terhadap suatu objek dan konsep
5.Menghubungkan yang nyata dengan yang tidak nyata.
Disini guru di harapkan mampu mempelajari dan menguasai berbagai sofwere untuk membuat media pembelajaran yang disesuaikan dengan materi-materi yang akan dipelajari atau di bahasa dalam kelas. Salah satu software yang dapat membantu guru untuk membuat media pembelajaran yang sangat sederhana adalah powerpoint. Dengan powerpoint guru dapat membuat media presentasi interakrif yang multimedia seperti video, animasi, gambar, suara, dan sebagainya. Dengan memanfaatkan movie encarta guru dapat memilih animasi–animasi yang sesuai dengan konsep yang sedang dipelajari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H