Lihat ke Halaman Asli

Problema Guru Sosiologi di Indonesia

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Berbagai macam profesi yang kita jumpai di Indonesia salah satunya profesi keguruan yang lebih khususnya lagi guru pendidikan sosiologi. Guru sosiologi berada pada tingkat atau jenjangan SMA/MA atau sederajatnya.

Mata pelajaran sosiologi terdapat di jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial. Mata pelajaran tersebut berobjekkan masyarakat sebagai pusat perhatiannya.Peserta didik diharapkan mampu untuk menguasa materi yang diberikan dari kelas X, XI, dan XII karena akan dijadikan sebagai bahan untuk Ujian Nasional karena mata pelajaran Sosiologi tersebut salah satu mata pelajaran yang terdapat di Ujian Nasional.

Agar siswa mampu mengerjakan soal Ujian Nasional dengan benar disini sangat diperlukan peran guru sosiologi untuk membantu pelaksanaan proses pembelajarannya sehari-hari. Akan tetapi banyak sekali sekolah di Indonesia gurunya khusus pendidikan sosiologi masih sangat kurang sehingga menimbulkan kendala dan masalah-masalah di mata pelajaran pendidikan sosiologi, seperti kendala yang sering kita jumpai adalah guru yang berasal bukan dari latar belakang ilmu sosiologi menjadi guru sosiologi. Misalnya disuatu sekolah tersebut kekurangan guru mata pelajaran sosiologi maka guru sejarah atau mata pelajaran lain yang mengisi sebagai guru sosiologi sehingga guru tersebut tidak mampu memenuhi tuntutan siswa akan model pembelajaran yang sesuai dengan konteks saat ini. Karena guru tersebut tidak perna mempelajari mata pelajaran sosiologi tersebut. Dan dapat dikatakan menjadi guru sosiologi ternyata lebih merupakan nasib dari pada cita-cita .

Selain itu di Indonesia masih sangat kurang universitas yang menyediakan prodi pendidikan sosiologi bahkan sangat sulit untuk kita menemukan guru pendidikan sosiologi yang memang itu keahliannya.Selain itu masalah yang sering dihadapi siswa kebanyakan berada pada materi penelitian itu terbukti pada saat Ujian Nasional dimana siswa kebanyakan salah pada soal tersebut karena mereka hanya mempelajari materi penelitian pada kelas XII sehingga waktu yang digunakan sangatlah singkat. Dari masalah tersebut seharusnya materi penelitian berada pada materi kelas X atau kelas XI agar siswa dapat melakukan praktek langsung sehingga mereka lebih memahami materi tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline