Peran ayah untuk anak-anaknya menjadi inspirasi bagi penulis lagu dan penyanyi Virgoun. Virgoun Teguh Putra Tambunan atau penyanyi yang akrab dipanggil Virgoun telah merilis salah satu lagu terbarunya yang berjudul "Saat Kau Telah Mengerti". Dalam lagu tersebut Virgoun menjelaskan kekhawatiran sebagai seorang ayah untuk menemani sang anak tumbuh dewasa. Video klip ini telah diunggah pada kanal Youtube pada tanggal 13 Januari 2023 dengan jumlah penonton sebanyak 73,378,278 kali dan 578 ribu like.
Video klip adalah salah satu media promosi yang sangat ideal dan merupakan progam musikyang disponsosri rekaman musik berlebel dengan tujuan untuk mempublikasikan hasil karya penyanyi dan sebuah lagu yang memiliki potensi disukai khalayak. Video klip menjadi sebuah sarana yang digunakan oleh kalangan musisi untuk dapat menunjukan visualisasi dari penggambaran mengenai lirik yang disampaikan didalam lagu.
Pesan yang disampaikan melalui video klip "Saat Kau Telah Mengerti" disampaikan melalui lirik dan visual. Virgoun menyampaikan kepada khalayak mengenai perananayah dalam tumbuh kembang anak. Peran ayah dimata anaknya berbeda dengan ibu yang lemah lembut, seperti teguran pada anaknya diartikan sebagai bentakan keras yang dapat melukai perasaan anaknya. Hal tersebut dapat dilihat pada isi pesan di bait lagu dan visualisasi sebagai berikut:
BAIT 1
Nak, bila suatu saat kau dengarkan lagu ini
Dan aku sudah tak ada lagi di sampingmu
Kau akan mengerti
Mengapa begitu menyebalkannya ku di
Matamu
Dalam bait pertama sifat ayah yang kerap keras dan mengatur tampak menyebalkan bagi sang anak. Terdapat keinginan sosok ayah yang merujuk kepada kebaikan si anak dimasa depan. Bentuk rasa sayang yang dianggap sebagai bagian dari tanggung jawab kepada si anak, menjadi peranan penting bagaimana ayah menjadi kepala keluarga yang membangun sebuah peraturan kecil di dalam rumah tangga yang salah satunya berdampak kepada si anak.
Keterlibatan hubungan emosional di antara anak remaja perempuan dan ayah membangun hubungan erat di antara keduanya. Hubungan tersebut dianggap sebagai sebuah pemahaman dalam stigma masyarakat sebagai "ayah adalah jatuh cinta pertama bagi anak perempuan".