Banyak hal unik yang dilakukan para calon legislatif untuk memperkenalkan dirinya.Ada yang membuat baligo besar dengan berlatar belakang pahlawan seperti Superman, Batman, Super hero, bahkan kungfu panda.Ada juga yang menggandeng tokoh terkenal seperti Barack Obama, ulama terkenal, Jokowi, dan para petinggi partai.Spanduk besar, stiker, famplet, bendera yang dipasang hampir di semua ruang publik, dengan satu harapan agar bisa mendongkrak suara di pemilihan umum 9 April 2014.
Efektifkah iklan media ruang tersebut ?
Ada yang efektif dan ada juga yang tidak efektif.Efektif bila di daerah tersebut masih memiliki kesulitan akses media televisi, media cetak maupun media hybrid seperti jaringan internet.Di daerah pedalaman, iklan media ruang akan sangat membantu sebagian masyarakat mengetahui para caleg mana yang akan dipilih kelak di bilik suara.
Iklan media ruang kurang efektif bila disebar di daerah perkotaan dan daerah yang memiliki akses media televisi dan media sosial.Tipikalmasyarakat perkotaan dan daerah yang akses medianya mudah rata-rata memiliki tingkat kegiatan yang padat dari pagi sampai malam sehingga tidak ada waktu dan kesempatan untuk melihat dan mengamati siapa saja caleg yang bertebaran di sepanjang jalan.Iklan media ruang akan sangat mubazir karena hanya mengganggu keindahan kota dan kenyamanan penglihatan.Di perkotaan, iklan yang efektif adalah melalui media televisi dan media sosal.Masyarakat perkotaan mudah mendapatkan informasi yang ia inginkan dengan media yang sering digunakan seperti gadget, internet maupun media lain.Media exposure atau terpaan media bagi masyarakat kota lebih banyak di banding masyarakat di daerah terpencil.
Para caleg kurang memperhitungkan sebelum membuat dan mencetak iklan cetak.Pada waktu PEMILU, dikartu pemilih tidak ada foto caleg, padahal media yang dibuat caleg biasanya memuat foto, nama dan nomor urut.Apakah para pemilih ingat wajah dan no urut para caleg pilihannya? Kecuali sang caleg adalah seseorang publik figur yang sering dilihat,didengar dan hafal namanya.
Political branding yang dilakukan para caleg yang beraneka ragam sebaiknya memilik sebuah tim media agar media yang dicetak atau media yang memuat siapa dirinya agar dikenal masyarakat, menarik hati masyarakat sehingga efektif mendulang suara sesuai dengan harapan.Bisa ditebak berapa rupiah yang harus dikeluarkan para caleg dalam masa kampanye.Bisa juga dibayangkan apa yang akan dilakukan pertama kali saat sang caleg duduk di kursi dewan.Mengembalikan semua biaya yang telah ia keluarkan selama masa kampanye.Urusan janji yang sudah digembor-gemborkan urusan nomor sekian asal balik modal dulu. Kalau mau jadi caleg, jangan jadi caleg "ujug-ujug" muncul tapi menjadi caleg yang sudah terbiasa membela, mendampingi masyarakat. Jangan mau suaranya saja tapi kebutuhan, keinginan, harapan masyarakat diabaikann
Mari menjadi pemilih cerdas….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H