Lihat ke Halaman Asli

Antara JIS dan STIP... Karut-marut Pendidikan di Indonesia

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“Bunda, sodomi itu apa sih?”

“Bun, pelecehan seksual itu seperti apa ya?”

“Bun, diperkosa itu apa ya?”

“Bun, pedofilia itu apa ya?”

“Bunda, penyakit kelamin itu apa ya?”

Pertanyaan demi pertanyaan mengalir hampir tiap hari diajukan oleh putra putri tercinta Bu Ani yang masih duduk di sekolah dasar.Bu Ani masih memikirkan kalimat yang sesuai dengan usia putra putrinya agar mudah dipahami dan di mengerti sesuai dengan pemahamannya.Putra putrid Bu Ani masih berusia 7 dan 9 tahun.

Bu Ani teringat, saat ia dan suami menonton berita tentang pelecehan anak TK di Jakarta International School (JIS), anak-anak yang sedang main di kamar kemungkinan besar mendengar apa yang disampaikan oleh televisi.Mau tidak mau anak-anak harus memiliki pemahaman tentang reproduksi sesuai dengan usianya, bagaimana melindungi diri dari ancaman dari luar yang akan membahayakan dirinya, bagaimana agar tidak mempercayai orang asing yang ingin meraba tubuhnya, anak-anak harus belajar membedakan antara orang lain yang boleh memegang bagian sensitifnya seperti dokter dan orang asing yang mau mencelakainya.

“Sayang, pelecehan seksual itu perbuatan yang tidak baik, yang biasa dilakukan oleh orang dewasa kepada anak kecil.Bila ada orang dewasa yang mau memegang tubuhmu, kamu harus memberontak, lari dan teriak meminta pertolongan yaa.”

“Bila kamu pipis, air kencingnya keluar dari alat kemaluan.Alat kemaluan kamu harus dijaga dari orang lain ya sayang. Tidak boleh ada yang menyentuhkan kecuali ayah, bunda dan dokter.Bila ada orang asing yang mau memegangnya, kamu bilang tidak boleh dan lari ya sayang.”

“Anak bunda sayang, sodomi dan pedofilia itu adalah perbuatan yang tidak disukai oleh Allah SWT.Kelainan yang dimiliki manusia yang harus dihindari oleh siapa pun.Kita berilung sama Allah SWT agar dihindari dari kelainan tersebut dan dihindari dari perbuatan yang memiliki kelainan tersebut.”

Sebagai orang tua yang memiliki anak balita dan anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar, pemberitaan yang terus menerus di setiap stasiun televise membuat rasa ketakutan semakin membesar.Ketakutan saat anak ada di luar rumah, ketakutan saat anak ada di sekolah, saat di tempat les, mengecek semua orang yang selama ini dekat dengan anak-anak mulai dari supir jemputan, wali kelas, para guru mata pelajaran, security, cleaning service dan teman sebayanya.Pendampingan di rumah dengan memberikan pemahaman seputar alat kelamin, penyakit menyimpan dan bagaimana tata cara pergaulan dalam Islam wajib diberikan kepada anak-anak agar memiliki kehati-hatian saat bersama orang asing di luar rumah.

Semoga semua lapisan masyarakat dan pemerintah bahu membahu dan bekerja sama dalam mewujudkan kenyamanan, ketenangan warga yang memiliki anak-anak usia sekolah.Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan pengawasan di semua tingkat sekolah dini sampai perguruan tinggi.

Sangat miris, di saat jaman sudah mendahulukan logika di banding kekuatan fisik, masih ada senior yang mem”bully” junior di saat penerimaan mahasiswa baru.Salah satu korban tewas STIP Tanjung Priok adalah anak sahabat saya.Semoga bisa diusut tuntas mulai dari pelaku sampai pejabat terkait.

Majulah Indonesiaku dengan mendahulukan pendidikan agama, akhlak dan moral dibanding intelektual yang tidak berlandaskan agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline