"A hundred years from now, it will not matter what kind of car I drove, what kind of house I lived in, how much money I had in the bank...but the world may be a better place because I made a difference in the life of a child." -- Forest Witcraft Hidup disebut berwarna karena kita selalu dihapkan oleh banyak pilihan. Namun, hidup menjadi berarti karena dari sekian banyak pilihan tersebut kita tidak dapat memiliki semuanya. Dengan kata lain, HIDUP MENJADI BERARTI KARENA KITA MEMPUNYAI BATASAN UNTUK MEMILIH. Hal inilah yang membuat kita semakin menghargai keputusan yang kita buat dalam hidup. Semakin menghargai dan bertanggung jawab atas putusn yang telah kita buat. Begitupun dengan kehidupan karir saya, saya dihadapkan pada banyak pilihan dan saya memilih mengikuti kata hati. Saya memutuskan untuk berpartisipasi pada program INDONESIA MENGAJAR dan dengan bangga menerima pinangan mereka untuk menjadi PENGAJAR MUDA di pelosok Indonesia. Saya tahu konsekwensi yang akan saya terima: 1. Saya akan di tempatkan di pelosok Indonesia (remote village) yang belum memiliki aliran listrik dan signal handphone. Dimana akses komunikasi, kesehatan dan hiburan sangat minim. 2. Saya akan mengalami penurunan pendapatan yang cukup berarti karena saat ini saya bekerja di perusahaan humas berskala multinasional dengan pendapatan cukup baik. 3. Saya akan jauh dari orang tua, keluarga dan teman, serta melewatkan berbagai moment-moment berharga dengan orang yang saya sayangi. 4. Beragam fasilitas tidak akan saya temui di desa terpencil dan adanya resiko epidemi penyakit, mengingat sanitasi dan fasilitas ksehatan yang cukup terbatas. Namun inilah pilihan hidup saya, saya senang sekali dapat berkontribusi untuk bangsa Ini (I’m proud to be Indonesian) dengan memberikan pemerataan pendidikan bagi anak-anak Indonesia di daerah pelosok. Pernahkan terpikir bahwa tak satupun dari kita bisa memilih dilahirkan dimana, dengan keluarga seperti apa, dengan kondisi ekonomi bagaimana? Dan kebetulan mereka lahir di daerah pelosok yang sulit dijangkau sehingga dengan sendirinya kesempatan mendapatkan pemerataan pendidikan menjadi lebih sulit. Ketika saya, yang mungkin sedikit lebih beruntung dari mereka diberi kesempatan untuk berbagi, dengan senang hati dan penuh syukur saya menyambutnya. Saya ingin mereka juga mendapatkan pendidikan yang setara sehingga di masa mendatang dapat berkompetisi dengan anak-anak kota lainnya. Saya yakin, seyakin-yakinnya mereka juga memiliki potensi yang luar biasa. They just need an opportunity. Saya yakin program ini akan memberikan pengalaman luar biasaaaa yg mungkin tidak dapat saya tebus dengan uang. Sebuah petualangan baru bersama orang-orang luar biasa pula.. I’m so excited. Inilah pilihan hidup saya, bila nanti saya harus memulai karir saya dari awal, saya tidak keberatan. Saya menganggap semua itu sebagi bagian dari hidup dan biarlah berjalan sebagaimana mestinya. Mari terus bersyukur dan semangat dalam menjalaninya karena hidup adalah perjuangan dan proses belajar tiada henti. www.indonesiamengajar.org http://www.facebook.com/pages/Indonesia-Mengajar/124834754208909?sk=wall
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H