Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus berupaya membenahi Pendidikan di Nusantara ini dengan melakukan beberapa langkah perubahan dimana salah satunya adalah dengan menghapus Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), tentunya keputusan ini akan diikuti dengan beberapa polemik di tengah masyarakat termasuk dalam dunia Pendidikan itu sendiri. Banyak yang menyayangkan dengan keputusan ini, salah satunya dengan alasan bahwa motivasi anak dalam belajar akan menurun karena sudah tidak ada target yang harus dicapai yaitu lulus dari UNBK.
Alasan tersebut jika dicermati memang kurang tepat karena tujuan dari anak untuk belajar bukan hanya untuk sekedar lulus dari ujian tetapi mereka belajar untuk mempersiapkan diri menghadapai ujian ketika mereka sudah terjun ke dalam masyarakat dimana seperti kita ketahui bersama, tangtangan mereka dalam ujian tersebut akan lebih berat dan salah satu cara untuk mempersiapkan itu adalah dengan belajar. Mereka harus belajar dengan lebih keras untuk mencapai kompetensi yang akan mereka butuhkan dalam kehidupan mereka khususnya dalam memasuki era baru, yaitu era dunia digital.
Guru sendiripun akan merasakan dampak dari penghapusan UNBK ini, karena mereka akan kehilangan satu alat untuk memotivasi anak untuk belajar, jika dulu Guru akan sering berkata kepada peserta didiknya " Kalian harus rajin belajar karena kalian akan menghadapi UNBK!", tentunya kata-kata tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi karena ujian tersebut sudah tidak ada lagi. Lalu bagaimana Guru memotivasi siswanya untuk tetap semangat belajar walaupun sudah tidak ada UNBK?. Menurut saran dari penulis, ada beberapa hal yang perlu Guru tanamkan dan lakukan kepada peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung :
- Sampaikan ke peserta didik, dunia berkembang dengan cepat dan jika dunia berkembang dengan cepat maka kitapun harus mampu mengimbanginya, dan salah satu cara untuk bisa mengimbangi perkembangan dunia itu adalah belajar. Tidak ada yang mampu menghentikan perkembangan dunia, karena itu orang yang mampu bertahan hanya orang yang mau terus belajar dan belajar untuk menghadapi perkembangan yang pasti akan terjadi.
- Di masa mereka, seseorang dapat diterima dalam masyarakat tidak lagi hanya diukur dengan ijazah dan gelar akademik yang dimiliki tetapi hal yang utama yang akan dilihat apa yang mampu dia buat yang dicerminkan dalam sebuah karya, oleh karena itu Guru harus mengajak anak-anak untuk berkarya sebagai bekal masa depan mereka.
- Learn how to learn, ajari peserta didik cara belajar bukan menyuruh mereka belajar dengan menghafal materi ajar dan mengimplementasikan dengan menjawab soal dalam sebuah ujian karena saat ini untuk mencari materi belajar apapun sudah cukup mudah dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
- Tujuan belajar pada dasarnya adalah change behavior (merubah perilaku), untuk membuat perilaku sesuai dengan zamannya tentunya harus dilakukan dengan belajar melalui institusi Pendidikan.
- Sebuah survey menunjukkan jika di Indonesia 23 juta pekerjaan akan hilang dengan digantikan dengan mesin dan manusia akan kalah jika bersaing dengan mesin, oleh karena itu mereka harus lebih belajar dengan keras supaya tidak dikalahkan oleh mesin.
Apa yang disampaikan penulis hanya merupakan salah satu cara untuk memotivasi siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar dan tentunya hal ini tidak dapat disampaikan hanya 1 kali saja tetapi berulang kali supaya peserta didik benar-benar memahami mengapa mereka harus belajar. Sesungguhnya ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan oleh Guru, tergantung sejauh mana kemampuan Guru dalam menjalankan tugasnya sebagai motivator bagi peserta didiknya. Salam Merdeka Belajar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H