Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam beberapa kali kesempatan menyampaikan akan pentingnya merdeka belajar yang merupakan platform dari beliau dalam melaksanakan perubahan dalam dunia Pendidikan Indonesia saat ini. Hal ini perlu disambut dengan baik karena moment ini yang sudah cukup lama ditunggu oleh dunia Pendidikan kita untuk mencapai goal atau tujuan Pendidikan kita.
Bukan rahasia lagi jika selama ini Pendidikan kita banyak menyimpan masalah baik dalam hal Sarana dan Prasarana, sumber daya manusia, Kurikulum, Administratif, Ujian Nasional (UN) dan permasalahan-permasalahan lain yang menghambat dunia Pendidikan kita untuk berubah sedangkan kita semua mengetahui bahwa negara dapat berubah menjadi lebih baik diawali dari dunia Pendidikan.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan beberapa ide dalam melaksanakan Merdeka Belajar yang dapat disampaikan sebagai berikut :
Pembenahan Sarana dan Prasarana. Sudah cukup sering kita dengar banyak sekolah yang bangunannya runtuh karena kondisi bangunan yang sudah tidak layak baik karena termakan usia ataupun karena kurangnya perawatan terhadap Gedung sekolah tersebut. Padahal disana anak-anak kita menghabiskan waktunya untuk belajar dengan durasi yang cukup lama.
Artinya kita membawa anak-anak tersebut kedalam kondisi yang bahaya padahal dunia Pendidikan seharusnya merupakan tempat paling nyaman ke dua setelah rumah, lalu bagaimana kita bisa mengharapkan output yang baik jika pada saat belajar tidak merasa nyaman? Gedung sekolah seharusnya dilakukan perawatan secara rutin dan harusnya ada sertifikasi kelayakan banguanan sekolah yang layak digunakan untuk belajar.
Sehingga tidak ada kesan jika negara ini tidak memperhatikan keselamatan anak-anaknya dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, Jika dikaitkan dengan kenyamanan siswa dalam kelas alangkah baiknya kita menyesuaikan lay out atau tampilan dari ruang kelas disesuaikan dengan zaman saat ini dimana tidak terkesan kaku dan monoton seperti kebanyakan kondisi kelas kita saat ini tetapi harus didesain dengan senyaman mungkin layaknya mereka ada dirumah.
Di dalam kelas juga sedapat mungkin ada perangkat pendukung pembelajaran yang berbasis digital sehingga proses pembelajaran juga dapat lebih hidup.
Pembenahan Kurikulum. Pada dasarnya kurikulum itu tidak ada yang sempurna, jika memang ada kurikulum yang sempurna pasti proses Pendidikan akan lebih mudah karena kita tinnggal ambil saja lalu terapkan di negara kita dan permasalahan kurikulum dapat diselesaikan. Melihat kondisi Geografis negara kita seharusnya Kurikulum itu disesuaikan dengan kondisi dan situasi dimana sekolah tersebut berada misalkan jika sekolah yang berdiri di sekitar pantai tentunya harus berbeda dengan kurikulum yang berada di wilayah pegunungan.
Dengan demikian kurikulum dapat lebih difokuskan sesuai kebutuhan industri dimana sekolah tersebut berada sehingga tidak bisa kurikulum dipukul rata lalu dinilai dengan pelaksanaan ujian nasional yang bernilai milyaran rupiah. Sekolah harus diberikan kebebasan dalam menentukan kurikulum yang akan mereka gunakan karena pada dasarnya sekolahlah yang paling mengetahui kebutuhan dari peserta didiknya dan output yang ingin sekolah hasilkan.
Peningkatan Kualitas Guru. Sehebat apapun kurikulum,sebagus apapun sarana dan prasarana yang tersedia di sebuah sekolah tanpa ada perbaikan kualitas guru tidak akan ada artinya karena pada dasarnya keberhasilan sebuah proses Pendidikan ada di tangan para guru. Melihat dari pengalaman dari negara-negara yang lebih maju dalam dunia Pendidikan, hampir semua dimulai dari peningkatan dari kualitas dari guru.
Di negara-negara tersebut menjadi seorang guru melalui proses yang panjang dan melalui beberapa tahap seleksi yang ketat bahkan lebih sulit daripada profesi-profesi lainnya sehingga profesi guru sangatlah dihormati. Dalam dunia Pendidikan yang sangat modern sekalipun, kualitas guru sangatlah menentukan walaupun dikelilingi oleh teknologi yang sangat canggih tetapi bukan teknologi yang menentukan karena teknologi hanyalah alat bantu.