Lihat ke Halaman Asli

Polimeter Indonesia

Polimeter Indonesia

Isran Noor: Beasiswa di Kaltim Terbesar di Indonesia

Diperbarui: 3 November 2024   23:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Jakarta -- Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor dan Hadi Mulyadi, menegaskan komitmen besar mereka untuk meningkatkan sektor pendidikan di Kaltim melalui program Beasiswa Kaltim Tuntas.

Isran Noor, yang kembali mencalonkan diri, menggarisbawahi bahwa pendidikan merupakan prioritas penting dalam upaya pembangunan daerah.

Dalam debat publik kedua yang diselenggarakan di studio CNN Indonesia pada Minggu (3/10/2024), Isran Noor menguraikan keberhasilan program beasiswa yang telah digulirkan.

"Alhamdulillah, kami telah menyalurkan banyak bantuan pendidikan, mulai dari tingkat SD hingga mahasiswa perguruan tinggi. Secara keseluruhan, 214 ribu pelajar dan mahasiswa di Kalimantan Timur telah menerima beasiswa ini, menjadikannya yang terbesar di seluruh Indonesia," ujar Isran dengan penuh rasa syukur.

Selama masa jabatannya, pemerintah provinsi telah mengalokasikan dana beasiswa hingga Rp1,3 triliun. Anggaran besar ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk memberikan akses pendidikan yang lebih luas dan berkualitas.

Selain itu, Isran Noor juga mencatat bahwa sebanyak 21 ribu siswa SMK telah menerima sertifikasi melalui LSP-BNSP, yang diharapkan dapat mempersiapkan mereka secara profesional untuk masuk ke dunia kerja.

Menghadapi masa depan, Isran Noor berencana meningkatkan dana beasiswa ini menjadi Rp2,5 triliun. "Ini bukan sekadar janji, tapi pasti kami realisasikan," tegasnya, menunjukkan keyakinan dan komitmen kuat untuk terus mendukung pendidikan generasi muda di Kalimantan Timur.

Di tengah debat, Isran tidak ragu mengkritik kompetitornya, Rudy Mas'ud, yang dinilai kurang memiliki pengalaman dalam bidang pemerintahan.

"Saya tidak bertanya karena kawan kita ini tidak punya pengalaman. Tidak ada objek yang layak untuk dipertanyakan," sindir Isran, menekankan bahwa pemahaman mendalam tentang pemerintahan sangat diperlukan untuk membuat kebijakan yang tepat.

Isran juga menyoroti data yang dirasa perlu diluruskan. Ia menegaskan bahwa tingkat partisipasi SMA di Kalimantan Timur berada di peringkat keenam nasional, sedangkan untuk partisipasi perguruan tinggi, Kaltim menempati posisi kedelapan.

"Sepertinya datanya salah. Untuk partisipasi SMA, Kaltim peringkat 6. Untuk perguruan tinggi, Kaltim ada di peringkat 8," ujar Isran dengan tegas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline