Bontang - Selama menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur periode 2018-2023, Isran Noor berhasil mencatat sejumlah pencapaian yang membanggakan. Calon Wakil Gubernur Hadi Mulyadi menegaskan bahwa kontribusi Isran terhadap Kalimantan Timur sangat besar dan berdampak positif bagi masyarakat.
Salah satu keberhasilan besar Isran adalah mempertahankan posisi tenaga honorer di Indonesia, terutama di Kalimantan Timur, saat pemerintah pusat berencana menghapus posisi tersebut.
Dari seluruh gubernur di Indonesia, hanya Isran yang dengan tegas menolak rencana tersebut, sehingga Presiden Joko Widodo akhirnya membatalkan kebijakan tersebut. Hadi menyebutkan bahwa Isran berhasil menyelamatkan jutaan tenaga kerja honorer di Indonesia.
Prestasi lain yang menonjol adalah program Beasiswa Kaltim Tuntas, salah satu program pendidikan terbesar di Indonesia, dengan anggaran sebesar Rp1,3 triliun.
Program ini memberikan kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat Kalimantan Timur untuk melanjutkan pendidikan, terutama bagi mereka yang berprestasi dan memerlukan dukungan finansial.
Selain itu, Isran juga memberikan mobil dinas kepada kepala sekolah SMA dan SMK di Kaltim, sebuah langkah yang belum pernah dilakukan oleh gubernur lainnya, untuk mendukung efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan tugas mereka.
Di bawah kepemimpinan Isran, Kalimantan Timur menjadi satu-satunya provinsi di Asia Tenggara yang menerima dana emisi karbon sebesar Rp1,6 triliun, sebagai hasil dari program pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Ini menjadikan Kaltim sebagai kontributor penting dalam upaya global melawan perubahan iklim.
"Ini tidak ada di provinsi lain, bahkan di seluruh Asia Tenggara," tegas Hadi.
Isran juga berhasil memperjuangkan dana bagi hasil (DBH) kelapa sawit bagi provinsi-provinsi penghasil, yang sebelumnya tidak diatur dalam Undang-Undang Pajak. Berkat usahanya, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2023 dikeluarkan, yang memberikan keuntungan ekonomi bagi Kalimantan Timur dan 16 provinsi lainnya.
Selain itu, salah satu pencapaian terbesar Isran adalah pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur, mengalahkan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan sebagai kandidat lainnya. Upaya lobi dan perjuangannya berhasil membawa infrastruktur dan lapangan kerja baru bagi Kaltim.
Selama masa jabatannya, APBD Kalimantan Timur juga mengalami peningkatan signifikan dari Rp15 triliun menjadi lebih dari Rp25 triliun. Hal ini memungkinkan pemerintah provinsi untuk memperluas berbagai program pembangunan, mulai dari infrastruktur, pendidikan, kesehatan, hingga kesejahteraan sosial.